Sunday, June 14, 2015

Menjelajahi Kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2015


Berkunjung ke Festival Jajanan Bango kita seolah disulap menjadi petualang kuliner sejati. Tanpa harus berkunjung dari satu daerah ke daerah lain, kita sudah dapat mencicipi beragam kuliner dari Barat hingga Timur Nusantara. Tidak percaya? Mari kita buktikan!

Bertempat di 3 kota: Jakarta, Yogyakarta, serta Surabaya, Festival Jajanan Bango kembali lagi digelar pada tahun 2015 ini. Untuk Surabaya, festival ini diadakan di pelataran parkir luar Grand City Mall & Convex, Surabaya pada hari Minggu (31/5) yang lalu. Dibuka sejak pukul 08.00, pengunjung yang datang tak pernah surut. Semua penasaran untuk mencicipi beragam kuliner yang disediakan. Festival Jajanan Bango tak hanyak menyuguhkan sajian kuliner yang beragam dan bikin penasaran untuk dicicipi, tetapi juga menyediakan beberapa atraksi yang sangat menarik.

Kampung Bango, Mengenal Tahapan Pembuatan Kecap Bango

Gapura cantik berwarna hijau dengan aksen atap dan dua miniatur kecap Bango raksasa di samping kanan-kirinya menjadi pintu masuk para pengunjung. Gapura ini menjadi point-of-interest pertama yang sayang untuk dilewatkan. Banyak pengunjung yang memanfaatkan area ini untuk berfoto. Setelah melewati gapura ini petualangan kita untuk menjelajahi kuliner Nusantara pun segera dimulai.



Dari gapura kita langsung disambut dengan beberapa muda-mudi berpakaian tradisional. Lantas, kita diarahkan menuju area Kampung Bango. Disini kita dapat melihat bagaimana Kecap Bango diproses dari awal hingga akhir. Awalnya kita akan diperlihatkan bahan baku pembuatan Kecap Bango. 
  1. Kedelai Mallika varietas kedelai hitam unggulan yang dikembangkan oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada Bango. Kedelai hitam sengaja dipilih sebagai bahan baku Kecap Bango karena dipercaya lebih gurih daripada kedelai kuning. Penanaman dan penanganan kedelai Mallika ditangani secara serius untuk menghasilkan kualitas yang baik.
  2. Nira gula kelapa. Nira dihasilkan dari bunga kelapa (mayang) belum mekar yang diiris/disayat tipis, kemudian nira akan mengalir tetes demi tetes. Proses pengumpulan ini dilakukan dua kali sehari, di pagi dan malam hari. Sebagai bahan baku Kecap Bango, dipilih gula kelapa yang berkualitas yang dilihat dari penampilan, warna, rasa dan baunya.


Kedua bahan baku tersebut selanjutnya akan diproses melalui 3 tahapan. Tahap pertama, kedelai hitam difermentasikan padat selama 2-4 hari, disusul dengan proses fermentasi cair selama 4-6 bulan. Tahap kedua, ekstrak kedelai yang telah difermentasi kemudian dicampur dengan gula kelapa untuk kemudian dimasak selama 2-3 jam hingga menjadi kecap matang. Setelah melalui tahap pendinginan dan penyaringan, tahapan terakhir yang dilakukan ialah pengemasan.

Masih di area masuk festival, ada area bernama Galeri Bango. Tersaji banyak sekali jenis makanan Indonesia disana, semua tampak menggugah selera makan kita. Sayang, makanan-makanan tersebut hanyalah miniatur saja. Tidak untuk disentuh, cuma untuk difoto. Terpampang juga fakta-fakta mengenai kuliner Indonesia. Serta, terdapat photo corner dan area yang diperuntukan untuk pengenalan aplikasi Warisan Kuliner, aplikasi direktori makanan Indonesia.

Sekarang waktunya kita untuk menjelajahi kuliner Nusantara di Festival Jajan Bango 2015. Sebelumnya, setiap pengunjung akan mendapatkan sebuah leaflet yang berisikan peta situasi festival. Penjelajahan pun kian dipermudah dengan peta tersebut, lebih efisien dan efektif serta tidak takut tersesat.

Jelajah Kuliner Nusantara Dimulai...

Tak kurang 41 jenis makanan ada di festival kuliner yang tahun ini genap ke 10 tahun. Festival Jajanan Bango ada sebagai perwujudan visi dan misi Kecap Bango dalam melesetarikan kuliner Nusantara. Tema yang diambil kali ini ialah "Persembahan Terbaik Untuk Pecinta Kuliner Nusantara". Terpantau dari leaflet yang dibagikan, area kuliner disini terbagi dalam 3 area, yakni Kuliner Terbaik Barat Indonesia, Kuliner Terbaik Tengah Indonesia, dan Kuliner Terbaik Timur Indonesia.

Kuliner Terbaik Timur Indonesia

Aku memulai jelajah kuliner Nusantara dari daerah Timur Indonesia yang meliputi Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Terkenal termahsyur sebagai "Kepuluan Rempah-Rempah", Maluku turut menyumbangkan beragam tanaman asli Nusantara kepada seni kuliner dunia. Seni kuliner kawasan bagian timur Indonesia, dapat dikatakan mirip dengan seni memasak Polinesia dan Melanesia.

Beberapa pilihan yang ada diantaranya adalah Coto Makassar Depot Paraikatte, Nasi Ayam Betutu Depot Singaraja, Ikan Bakar Rica-Rica Depot Tamasha, dan Bebek Tinoransak Depot Manado Citraland. Lalu, masih ada Nasi Kuning Avon Ambon, Nasi Bakar Like Tidar Khas Manado. Nama-nama tersebut terdengar asing ditelingaku.


Ingin rasanya aku mencoba satu per satu masakan tersebut, tapi sayangnya banyak yang sudah habis. Aku sih datangnya sudah menjelang sore. Lain kali mungkin aku bisa mencicipi makanan Timur Indonesia langsung dari tempatnya. Tetapi, hasrat untuk mencicipi kuliner Timur Indonesia terpenuhi dengan Ayam Taliwang yang aku beli. Hebatnya, Ayam Taliwang ini termasuk dalam salah satu kuliner yang tampil di ajang bergengsi World Street Food Congress 2015 di Singapore dan mendapatkan apreasiasi yang baik, lho! Terbukti dari ribuan porsi yang ludes begitu saja saat acara Internasional tersebut digelar.

Ayam Taliwang tersebut aku bungkus dan bawa pulang. Sesampainya di rumah langsung habis dimakan oleh ayahku. Makan Ayam Taliwang menurutnya membuat beliau kembali mengenang masa-masa bekerja di kawasan Bali dan Lombok semasa muda.

Kuliner Terbaik Tengah Indonesia

Di area Kuliner Terbaik Tengah Indonesia tersaji deretan makanan dari daerah Kalimanta, Jawa dan Madura. Aku memilih Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih yang termasuk dalam Legenda Kuliner Indonesia. Saat akan memesan tampak seorang koki yang sedang meracik nasi goreng dalam wajan besar, porsi nasi gorengnya pun melebihi wajan tersebut. Kuat sekali pikirku sang koki dalam memasak nasi goreng tersebut. Sesuai namanya, rasa nasi goreng tersebut kambing banget! Enak deh pokoknya. Kalau Ayam Taliwang dihabiskan sama ayahku, berbeda dengan nasi goreng ini. Sebagai penggemar berat makanan kambing, ibuku sangat menyukai masakan satu ini.



Selain itu, ada juga Bakso Urat Kikil Pak Kumis, Gado Gado Arjuno, Bandeng Bakar Tanpa Duri Bu Alfa, Rawon Pangat dan Ceker Lapindo Warung Mbak Nik. Serta, Rujak Cingur Sedati Bu Nur. Rujak Cingur-nya diuleg dalam cobek raksasa.

Kuliner Terbaik Barat Indonesia

Entah kenapa setelah membaca leaflet yang dibagikan di area masuk festival, pilihanku tertuju pada deretan menu Barat Indonesia. Dan saat disambangi ternyata benar-benar mengular antriannya. Terpantau yang paling dahsyat antriannya itu Martabak Mesir Resto Sederhana. Meskipun restonya berlokasi di Surabaya, butuh perjuangan ekstra untuk mendapatkan menu yang satu ini. Kita harus rela mengantri berjam-jam lamanya. Aku pun telah membuktikannya. Selama hampir dua setengah jam, aku berdiri mengantri.



Di menit-menit pertama aku masih bersemangat mengantri. Lambat laun, orang yang mengantri di depan atau di belakangku tiba-tiba menyerah begitu saja. Keluar dari barisan antrian. Melihat situasi seperti ini nyaliku sempat ciut untuk benar-benar antri hingga mendapatkan martabak yang aku inginkan. Sabar teramat sabar mengantri akhirnya aku mendapatkan dua kota martabak mesir tersebut. Dan... Aku termasuk dalam pembeli terakhir. Leganya. Rasa dari Martabak Mesir ini benar-benar istimewa. Krispi di luar tetapi tetap lembut di dalamnya. Makan martabak ini kian syahdu saat dicocol di saus cukanya.

Pilihan menu lainnya, ada Soto Padang Surya Gemilang, Mie Ayam Bangka, Nasi Rendang Sayur Kapau Uni Nur dan Nasi Gulai Kikil Ampera Roda Baru. Aku juga sempat mencicipi Pempek Ny. Kamto yang rasanya benar-benar enak. Daging ikannya sangat terasa dan semakin lezat berpadu dengan kuah cuka yang masam.

Legenda Kuliner Indonesia dan Kuliner Pilihan


Sudah selesaikah petualangannya? Tidak dong. Di Festival Jajanan Bango 2015 ini terdapat 10 Legenda Kuliner Indonesia. Seperti yang aku sebutkan sebelumnya, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih masuk diantaranya. Disusul Mie Aceh Sabang, Mie Koclok Mas Edi Cirebon, Lontong Balap Pak Gendut Surabaya, Tengkleng Klewer Bu Edi Solo, Sate Klatak Mak Adi Yogyakarta, dan Sate Klatak Mak Adi Yogyakarta. Lalu, Nasi Pindang Pak Ndut, Tahu Tek Telor Cak Kahar Surabaya, Sate Jamur Tiram Cak Oney Yogyakarta, serta Oseng Oseng Mercon Bu Narti. Menu pilihan dari aplikasi Warisan Kuliner tak luput ketinggalan. Bebek Kaleyo lah yang menjadi primadona. Senangnya bisa mencicipi Bebek Kaleyo yang sudah terkenal tersebut di festival ini.

Menjadi Ajang Kumpul Bersama

Terpantau ramai hingga malam, festival ini tak cuma menjadi ajang wisata kuliner semata. Sebab, juga dimanfaatkan untuk ajang berkumpul bersama. Ada yang datang berdua dengan berpasangan, beramai-ramai bersama teman atau formasi lengkap satu keluarga diboyong semua kesana. Pengunjung dibuat terhibur dengan pagelaran kesenian yang turut menyemarakkan festival ini.




"Acara seperti ini sangat bagus keberadaannya. Semoga tidak hanya diadakan setahun sekali, kalau bisa sih beberapa bulan sekali gitu", ujar Malva, salah satu pengunjung Festival Jajanan Bango 2015.

Bagi yang membawa anak-anak tidak dipusingkan kalau anaknya akan rewel. Area bermain disediakan khusus bagi anak-anak. Mereka dapat memainkan beberapa permainan yang telah disediakan atau mewarnai gambar bersama orang tua mereka. Atau bagi yang memiliki bayi yang sedang dalam masa menyusui disediakan tenda khusus untuk tempat menyusui. Dalam festival ini kita juga dapat bertemu dengan kawan lama atau menambah kawan baru. Syukur-syukur kalau bisa dapat jodoh disini kan. Wong yang datang pengungnya sangat buanyak banget.

Sembari menjelajahi kuliner Nusantara di Festival Jajanan Bango 2015, pengunjung disuguhi penampilan dari musisi keroncong dan atraksi tarian tradisional khas Jawa Timur. Pengunjung juga bisa mendapatkan voucher yang dibagikan oleh MC yang atraktif melalui beberapa gimmick yang kian membuat riuh suasana festival.


Pengunjung Membludak, Tetap Tampil Bersih

Ini poin terpenting yang selalu aku perhatikan dari setiap acara yang aku kunjungi. Apalagi kalau bukan kebersihan. Ya, tak jarang ada beberapa acara yang terlihat kotor, sampah ada disana-sini. Tapi berbeda dengan Festival Jajanan Bango, kendati disesaki pengunjung yang sangat banyak mereka tetap memperhatikan kebersihan.



Tampak setiap pengunjung yang selesai makan langsung didatangi petugas yang akan membersihkan meja tersebut. Piring-piring kotor lantas dikumpulkan menjadi satu dan dicuci secara beramai-ramai di area belakang festival. Beberapa petugas juga telah dipersiapkan untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan.

Selanjutnya, disediakan tempat khusus untuk mencuci tangan. Di area tersebut aku melihat sebuah keluarga yang mengajarkan ke anaknya bagaimana cara mencuci tangan yang benar. Toilet-toilet portable pun ada disana. Lengkap deh pokoknya.

Jelajah Kuliner Nusantara Berakhir...

Capek berkeliling dan mengantri di Festival Jajanan Bango 2015. Saat pulang aku tidak membawa tangan kosong, beberapa tentengan aku dedikasikan untuk orang di rumah. Oh ya kelupaan, banyak sekali spot-spot menarik yang menjadi favorit berfoto para pengunjung di festival ini. Mereka yang telah mengupload foto mereka ke jejaring sosial dengan menyertakan tagar khusus akan mendapatkan print out foto erek secara gratis. Jadi, mereka yang tidak berkesempatan hadir dalam festival ini dapat pula memantau euforia acara melalui linimasa jejaring sosial.


Acara seperti sangat ditunggu-tungu keberadaannya. Ini kali pertama aku berkunjung dan benar-benar puas dibuatnya. Disana kita diperkenalkan secara langsung seperti apa sih wujud kuliner Nusantara dari Barat hingga Timur Indonesia yang terkadang hanya kita ketahui namanya saja. Atau kita mengetahuinya dari media cetak dan media massa.

Banyak masakan baru yang aku kenal dan cicipi disana. Sebuah pengalaman baru tentunya saat dapat menjadi petualang kuliner Nusantara tanpa harus berkeliling dari satu daerah ke daerah lain. Menu-menu yang aku cicipi disana ada Bebek Kaleyo, Pempek Ny. Kamto, Martabak Mesir Resto Sederhana, Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih dan Ayam Taliwang. Untuk minumannya aku memilih menu dari Es Teller.

Hari itu aku benar-benar puas. Kenyang banget dan semua menunya enak semua! Istimewa....

Sampai berjumpa di Festival Jajanan Bango berikutnya....


PS: Coba berikan caption untuk foto terakhir!

29 comments:

  1. Jadi pengen berlibur lagi ke Surabaya. Apalagi dulu (2009) pernah merasakan nikmatnya jajan bango.

    ReplyDelete
  2. "Acara seperti ini sangat bagus keberadaannya. Semoga tidak hanya diadakan setahun sekali, kalau bisa sih beberapa tahun sekali gitu", ujar Malva

    Itu maksudnya begimana? 4 tahun sekali, gitu? O_o
    Festival jajanan Bango ini manteplah, memang seharusnya selalu rame, kuliner yang ditawarkannya itu loh, lengkap banget. yang khas dan nikmat dari berbagai daerah ada semua.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf bang itu salah tulis. Maklum, nulisnya sambil nahan ngantuk.

      Delete
  3. Waaaa kayaknya seru ya. Dari dulu pengin banget nih dateng ke festival jajanan bango. Semoga ntar kalau ke Malang bisa dateng deh. :D

    ReplyDelete
  4. Haduh Dek, kasian banget sih sampai lesehan gituu.. Kekenyangan apa kelelahan? Haha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dua-duanya jadi satu mbak. Tapi lebih tepatnya itu efek abis antri martabak mesir.

      Delete
  5. rame banget ya..dan pastinya seru nih acaranya..sayang aku nggak bisa datang diacara ini kendala rumah jauhhh...hiksss

    ReplyDelete
  6. Keliatannya lezat-lezat tuh makanannya :D

    ReplyDelete
  7. Mantap............. aku selalu pengin di kabupaten Kuningan ada festival kayak gini, asyik, seru, bikin wareg pula

    ReplyDelete
  8. sebesar apa sih tempatnya sampe ada petanya ? wkwkwk gue juga penasaran yang namanya 'malika' itu cantik gak.. wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di foto pertama kan udah gambaran tampak atasnya bang. Gimana ih hehehe......

      Delete
  9. Aku absen hiksss. Pengen ke sana tapi maless antrinya hooo membludak gitu. *dasar pemalas :v

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku aja buat satu makanan antrinya 2,5 jam loh Mbak:D

      Delete
  10. Tapi sayang ke Tasikmalaya belum ada nih festival jajanan bango :(

    ReplyDelete
  11. festival yang satu ini memang kereeeen....jadi kangeen kuliner indonesia :)

    ReplyDelete
  12. sangat berharap fetival Bango mampir ke Bogor, pengen kulineran di acara besar

    ReplyDelete
  13. di Malang juga sering ada wisala kuliner Jajanan Bango ini biasanya di Rampal

    ReplyDelete
  14. I think this is the best sites and thanks for sharing with me.
    KVB Bank Clerk Answer key

    ReplyDelete
  15. Thanks for giving me such kinds of huge information.
    BEEE Result

    ReplyDelete
  16. SENANG DOMINO
    AGEN POKER ONLINE

    DEPOSIT PULSA

    Bonus TurnOver 0.5% (Dibagikan Setiap Hari Senin)
    Bonus Referal 20% (10% Otomatis & 10% Manual)
    Minimal Deposit Rp. 10.000

    wechat : goyangpoker
    Line : 85581259896
    No hp : +85581259896
    Whatsapp : +85581259896
    BB : 559518E4


    Baca juga tips dan trik bermain judi

    online

    situs poker online poker online Indonesia

    ReplyDelete
  17. Such a wonderful message with a good outlook. It was a pleasure to read it. It's simple to comprehend. And, as a gamer, I'd like to recommend a shader pack for Minecraft. You can get the BSL Shaders  set here, and I'm sure you'll enjoy it.

    ReplyDelete