Sunday, May 17, 2015

Eksplorasi Kalimas Ini Aku Beri Nama 'Tour de Kalimas'



Semenjak mengetahui bahwasannya pada bulan Mei 2015 ini akan digelar Festival Kalimas, langsung terbesit ide untuk mengeksplor lebih dekat lagi sungai yang memiliki arti penting bagi Kota Surabaya ini. Sebenarnya sudah sering sih melintas di jalanan dekat Kalimas tapi kok kurang greget aja rasanya kalau hanya lewat saja. Kaki-kaki ini rasanya sudah gatal untuk berkunjung ke beberapa lokasi yang letaknya berada di sekitar Kalimas. Apalagi mumpung lagi long weekend, tak ada salahnya untuk berwisata di sekitar sungai yang menjadi cikal bakal penamaan Surabaya ini.

Aku merencanakan eksplorasi Kalimas ini dimulai pada tanggal 16 Mei 2015, sekalian melihat pembukaan Festival Kalimas. Acara pembukaannya berlokasi di kompleks Monumen Kapal Selam (Monkasel). Sampai di Monkasel menjelang Maghrib ternyata acara pembukannya masih belum dimulai. Akhirnya aku putuskan untuk berkeliling kompleks Monkasel. Cukup merogoh kocek sebesar Rp 10 ribu, aku sudah bisa masuk area Monkasel. Sudah lama nian aku tidak berkunjung ke tempat ini, tak ada yang berbeda memang dengan saat terakhir aku datang. Sesuai dengan namanya, tempat ini menyimpan monumen kapal selam Pasopati dengan nomor lambung 410. Monumen ini menjadi monumen kapal selam terbesar di Asia Tenggara.

Monumen Kapal Selam tampak gagah di malam hari. (Dok. Pribadi)


Langsung saja aku memasuki area dalam kapal selam ini. Dari luar sudah tampak megah dengan balutan warna hijau dan hitam khas militer. Bentuknya masih terlihat utuh baik luar dan dalamnya, di dalamnya terbagi dalam beberapa bagian ruangan. Kapal selam ini berperan dalam menjaga kedaulatan hukum kelautan Indonesia pada masanya dan mengambil andil dari Operasi Trikora. Saat berada di dalam kapal selam ini seolah kita berada di dalam kapal selam sesungguhnya --meskipun tak secanggih kapal sekarang zaman sekarang, bedanya yang satu ini tidak berada di dalam perairan. Aku dapat melihat langsung ruangan peluncuran torpedo dan mencoba mengintip keadaan luar dengan periskop. Masih ada pula tempat tidur para ABK dilengkapi dengan foto mereka yang pernah bertugas dalam kapal selam ini.

Di kompleks Monkasel tersedia wahana Video Rama yang menayangkan video seputar sejarah kapal selam dan perkembangan maritim di Indonesia mulai zaman dahulu, serta pengenalan TNI Angkutan Laut. Saat melihat video disana aku langsung teringat dengan almarhum kakek yang dulunya seorang TNI Angkatan Laut. Kurang lebih selama 15 menit kita disuguhkan visual yang menurut aku bikin merinding. Selain itu masih ada kafetaria, toko souvenir, panggung hiburan dan kolam renang. Berhubung sudah malam, kolam renangnya tutup.

Menonton video dokumenter dulu ah. (Dok. Pribadi)

Suasana sebelum pembukaan Festival Kalimas. (Dok. Pribadi)

Tak terasa waktu telah mendekati acara pembukaan festival. Tampak kerumunan warga yang sudah menanti di tepian sungai. Acara pembukaan festival pun dimulai dan ditandai dengan pengibaran bendera start oleh Ibu Risma di tengah Kalimas dengan menaiki perahu karet. Acara dilanjutkan dengan iring-iringan perahu kano dan perahu dayung naga. Hiburan tembang-tembang lawas kian menyemarakkan suasana acara. Terlebih saat lagu Balada Kalimas dinyanyikan.

Sesampainya di rumah, sepulang dari Festival Kalimas aku lantas membuat agenda eksplorasi Kalimas keesokan harinya. Eksplorasi kali ini aku beri nama khusus, yakni Tour de Kalimas. Biar kelihatan keren sedikit gitu, berwisata menikmati sungai khas Surabaya. Beberapa lokasi pun sudah diagendakan, tinggal dieksekusi besoknya. Ya, mungkin 'Tour de Kalimas' versi aku ini dapat juga dijadikan referensi alternatif wisata di Surabaya. Beberapa referensi sebenarnya ada yang telah aku lakukan sebelumnya, tapi akumulatifkan dalam 'Tour de Kalimas' ini. Sekali-kali berwisata dengan lokasi yang berbeda, sudah terlalu mainstream liburan ke mall.

Menyusuri Bantaran Kalimas

Minggu (17/5) pagi bersama adek-adekku, kami berangkat menuju Taman Prestasi. Taman yang berada di tepian Kalimas sisi Genteng Kali ini menjadi tempat jujukan warga Surabaya untuk berlibur murah meriah. Sebenarnya masih ada taman-taman lain yang letaknya berada di dekat Kalimas juga, seperti Taman Buah, Taman Ekspresi atau Taman Keputran. Bahkan taman yang pernah menyabet penghargaan se-Asia Pasifik pun letaknya tak jauh dari Kalimas. Masing-masing taman ini memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain. Taman Buah misalnya dipenuhi dengan aksen buah-buahan dengan air mancur ditengahnya. Berhubung lokasinya yang dekat rumah dan sambil bernostalgia masa kanak-kanak, akhirnya akan memilih Taman Prestasi sebagai tempat pertama 'Tour de Kalimas'.

Taman Prestasi yang dipenuhi pengunjung segala usia. (Dok. Pribadi)
Perahu biru ini kan membawamu menyusuri Kalimas. (Dok. Pribadi)


Taman Prestasi menyediakan area bermain bagi anak-anak, amphiteater terbuka, broadband learning center --tempat belajar teknologi informatika dan komunikasi, dan masih banyak lagi. Setelah menemani adek-adekku tercinta bermain, aku mengajak mereka untuk menyusuri bantaran Kalimas. Dengan mengeluarkan uang sebesar Rp 4 ribu per orang sudah dapat menikmati wahana ini, murah meriah kan. Perahu berwarna biru ini diisi penuh dengan pengunjung lainnya, kebanyakan mereka yang telah berkeluarga mengajak anak-anaknya naik perahu. Saat itu trayeknya dimulai dari dermaga yang berada di Taman Prestasi hingga sampai di Taman Ekspresi berbalik arah kembali ke dermaga keberangkatan. Sekitar 10 menit kita dapat menikmati pinggiran Kalimas, melihat kendaraan berlalu lalang, Taman Ekspresi yang tak jauh dari Taman Prestasi hingga area belakang Gedung Grahadi dari atas perahu.

Pengunjung yang berada di taman ini juga dapat berkeliling di sekitar area luar taman menaiki delman atau kereta kelinci. Tak jarang pertunjukan topeng monyet dan beberapa komunitas ada disana. Taman ini selalu dipadati pengunjung, mulai pagi hari hingga malam hari. Tak pernah sepi. Ketika malam hari kita akan ditemani hiasan lampu yang ditata apik.

Tempat Unjuk Kreatifitas Arek-Arek Suroboyo

Setelah dari Taman Prestasi, aku langsung bergegas ke Skate and BMX Park. Sebelumnya aku telah memulangkan adek-adekku, karena tidak mungkin kalau 'Tour de Kalimas' ini dilanjutkan dengan membawa anak kecil. Letaknya bersebelahan dengan Monkasel dan mudah dijangkau. Patung Suro dan Boyo menjadi point of interest dari tempat ini. Patung tersebut menyemburkan air yang langsung terjun Kalimas. Patung ini hampir sama dengan patung Suro dan Boyo yang berada di depan Kebun Binatang Surabaya. Di tempat ini selalu ramai didatangi muda-mudi Surabaya. Ada yang bermain skateboard atau sepeda BMX, berlatih tari dan masih banyak lagi. Seakan tempat ini menjadi tempat yang pas sebagai media unjuk kreatifitas arek-arek Suroboyo. Trek-trek untuk pecinta skate atau BMX juga tersedia disana.

Aktivitas di Skate and BMX Park. (Dok. Pribadi)
Suasana malam di Skate and BMX Park . (Dok. Pribadi)


Disana aku hanya menikmati Kalimas dari pinggir Skate and BMX Park. Dengan lansekap jalan bertingkat dan ditemani angin semilir membuat betah berada disana. Bicara tentang ujuk kreatifitas, sesekali di Kalimas ini diadakan lomba dayung. Kebetulan saat itu Festival Kalimas masih berlangsung jadi tampak perahu dayung naga yang berlomba. Mengasyikkan melihatnya, menyemangati dari tepi sungai.

Makan di Tepi Kalimas

Ada beberapa tempat kuliner yang dapat dipilih di sekitar Kalimas, seperti Sate Ondomohen atau Pecel Ponorogo Hj. Boeyatin. Atau memilih makan di tepi Kalimas, akan menjadi sensasi yang berbeda makan di dekat sungai. Sentra PKL di Taman Prestasi, Skate and BMX Park atau sekitar Kayoon menjadi alternatif lain. Jadi ketika lapar menghadang saat 'Tour de Kalimas' bisa incip-incip makan disana deh. Aku yang telah membeli jajanan bernama Selorotan khas Tuban di Taman Prestasi pagi tadi memutuskan untuk berwisata kuliner dulu. Tetapi aku pernah beberapa kali menikmati sop buah di Sentra PKL Taman Prestasi. Kalau malam suasananya bertambah romantis dengan sorotan lampu remang-remang. Duh, sayang aku jomblo.

Makan di tepi Kalimas. (Dok. Pribadi)

(Kiri) Sate Ondomohen dan (Kanan) Sentra PKL Taman Prestasi tetap buka saat malam hari. (Dok. Pribadi)



Berbelanja atau Window Shopping?

Tenaga sudah di-recharge dengan makan di tepi sungai, saatnya kita berbelanja. Kalau lagi tidak berduit, sebaiknya window shopping saja seperti aku. Beberapa pusat perbelanjaan terletak di dekat Kalimas, contohnya Grand City Mall, Plaza Surabaya dan Jembatan Merah Plaza. Aku lebih suka di Jembatan Merah Plaza, selain murah ada tempat favorit yang berada di dalam plaza yang terletak tak jauh dari Jembatan Merah. Ialah foodcourt-nya, bukan hanya menu yang ditawarkan tetapi saat makan disana kita dapat menghadap ke Kalimas dengan tampilan yang lebih vintage dengan gedung-gedung jaman dahulu yang kian melengkapinya. Dari sini terlihat samar-samar aktivitas pelabuhan dari crane tower yang menjulang tinggi.

A photo posted by MF ROSIY (@mfrosiy) on

Berbelanja di Jembatan Merah Plaza terbilang cukup lengkap. Mulai dari pakaian, perabotan rumah tangga, aneka camila, dan lain sebagainya. Ada lokasi lain yang berada di dekat Jembatan Merah Plaza. Tugu Pahlawan, Museum Bank Indonesia, Museum House of Sampoerna, Pasar Turi dan Museum Kesehatan. Jadi ketika berada di Jembatan Merah Plaza sebelum atau sesudah belanja kalian dapat berkunjung ke lokasi yang telah disampaikan sebelumnya.

Wah, ternyata banyak ya lokasi yang seru dan mengasyikkan di sekitar Kalimas. 'Tour de Kalimas' ini ditutup dengan berkunjung ke Jembatan Petekan. Terlihat sederhana memang, tetapi jika ditelisik lebih jauh. Pada jaman dahulu jembatan layang ini dapat dibuka-tutup menyesuaikan dengan kapal yang melintas di atas Kalimas.



Kalimas menjadi alternatif baru dalam menikmati liburan di Surabaya, semacam wisata sungai gitu. Oh ya, sampai kelupaan saat ini kondisi Kalimas terlihat bersih dari sampah. Saat berwisata di Kalimas hal yang terpenting yang perlu diperhatikan adalah jangan membuang sampah sembarangan.
Buanglah sampah pada tempat yang telah disediakan, di masing-masing lokasi banyak kok tempat sampahnya. So, still keep cleaniless please!



Berhubung sangat banyaknya referensi untuk berwisata di Kalimas, pasti dibutuhkan moda transportasi yang memadai. Biasanya sih aku menggunakan sepeda motor untuk menjangkau satu tempat ke tempat lain. Tapi jika disuruh memilih mobil, Toyota Agya-lah pilihanku. City car dengan tampilan eksterior dan interior yang menawan, serta tentunya safety dong. Dilengkapi dengan pilihan warna yang cukup banyak membuatku kian jatuh cinta dengan mobil ini. Meskipun aku masih bisa belum menyetir mobil sendiri.
Agya, iritnya luar biasa. (Sumber: Toyota)

Lengkaplah sudah berwisata di Kalimas. Wisata kuliner, wisata belanja, wisata taman, wisata edukasi, serta wisata sungai semuanya tersedia lengkap. Letaknya berada di tepi Kalimas yang membentang sejauh kurang lebih 12 kilometer dari Wonokromo sampai Semampir Surabaya. Tinggal dipilih saja mau pilih yang mana. Kalimas yang pernah menjadi pusat perekonomian dan perdagangan ini akan lebih hidup dengan kemasan wisata seperti ini.

Terakhir, ada satu kutipan yang iseng aku temukan di Pinterest. Kutipan tersebut berbunyi:
You don't need magic to disappear. All you need is a destination!

Saat berkunjung ke Surabaya. Jangan lupa untuk berwisata di Kalimas, ya.
Selamat berlibur!

20 comments:

  1. hmm, festival kalimas. sepertinya seru...
    surabaya selalu mempunyai sejuta acara menarik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kan sekarang masih bulan Mei, jadi bertaburan kegiatan menyambut HJKS ke-722.

      Delete
  2. Jadi rindu lagi sama Surabaya. Terakhir saya ke Surabaya tahun 2009 selama 3 bulan. Kalau lagi gak jalan sama Om saya yang di Darmo Indah Sari, saya biasanya main ke mall yang dekat Monumen Kapal Selam dan sampai sekarang belum pernah masuk ke Monumen itu. Pernah juga jalan sendiri ke Jembatan Merah atau apa namanya yang terkenal di Surabaya. Rumah Om saya yang satunya lagi gak jauh dari sungai kalimas. Kalau Om saya yang satunya lupa nama daerahnya, yang saya tau kalau dari Darmo Indah Sari langsung menuju ke arah barat.

    Semoga aja liburan selanjutnya, saya bisa mengunjungi lebih banyak lagi tempat wisata di Surabaya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ternyata banyak banget ya kerabatnya di Surabaya.
      Ditunggu di Surabaya ya :)

      Delete
  3. Saya pernah ke monumen kapal selam situ, Mas, nonton video dokumenter juga, lalu duduk-duduk di pinggir Kalimas sambil lihat orang-orang mancing.

    (Alhamdulillaah..., pagi ini saya dapat berkunjung ke blog yang bagus ini)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, ternyata bapaknya sudah pernah ke Monkasel toh.
      Terimakasih sudah mau berkunjung ya pak:) Alhamdulillah....

      Delete
  4. Di kotaku juga ada sungai kayak gitu, tapi sayangnya gak dieksplor sebegitu rupa. Malah dijadiin tempat pacaran gelap-gelapan. -___-
    Liat Kalimas jadi inget sungai-sungai di Venice gitu. Nuansa romantisnya mirip. Hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sayang banget ya padahal kan sungai di kota2 khususnya bisa dibuat wisata sungai.
      Tapi bagaimana pun Venice tetap juara!

      Delete
  5. Makan malam di tepi kalimas ajib juga tuh...
    Keren :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya bang, makan ditemani cahaya lampu remang2 plus lansekap sungainya.

      Delete
  6. kayak gini toh kawasan kalimas di Surabaya. O_o gak pernah ke sana, adem gitu ya suasananya.

    itu yang wahana Videorama keren kayaknya, moga-moga bisa ke sana.

    ReplyDelete
  7. Termanjakan sama foto-foto yg bagus banget... Meluncur ke IG ah..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jangan lupa di-follow sekalian loh ya, IG-ku hehehe:D

      Delete
  8. foto2nya bikin kangeeeen. dulu aku pernah jalan kaki sendirian dari monumen kapal selam sampai hotel Sahid karena nyasaaaar, harusnya ke stasiun. wkwkwk. btw, di Bekasi kalimas itu nama pertokoan yang ada di dekat kalimalang :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tapi kan jaraknya lumayan deket neng dari Monkasel ke Hotel Sahid atau ke Stasiun Gubeng, tapi kalo ga kebiasaan jalan kaki sih ya lumayan juga hehehe:D
      Oh gitu ya, di Bekasi juga ada Kalimas.

      Delete
  9. Saya belum pernah ke Surabaya. Baca perjalanan ini, melihat foto-foto dan suasananya jadi pengen ke sana suatu saat nanti. Selain itu, biayanya juga gak mahal ya.. bersih pula :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak :D Kapan-kapan ditunggu ya di Surabaya.

      Delete
  10. Tour de Kalimas ini naek perahu terus? Enak dong :3
    Trus itu ada pemandunya ato partisipan boleh ngalor-ngidul sesuka hati?

    ReplyDelete
  11. Wah keren neh, mirip sama wisata di Singapore River, semoga nanti ada kesempatan mencobanya.
    Salam kenal dari Malang :-)

    ReplyDelete