722nd Surabaya Anniversary Celebration on May —Dalam hitungan beberapa hari lagi kita akan memasuki bulan Mei. Bulan yang ditunggu-tunggu bagi warga Surabaya khususnya. Mengapa? Karena, pada bulan tersebut serangkaian acara dipersiapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya dalam menyambut Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-722. Beragam acara mulai dari festival fashion, kuliner, hingga budaya akan meramaikan sepanjang bulan Mei ini.
Salah satu atraksi yang paling dinanti bagi warga Surabaya dan sekitarnya ialah Parade Budaya dan Bunga. Jika di Pasadena, Amerika Serikat terkenal dengan parade bunga terbesar sedunia bertajuk Tournament of Roses (ToR) yang rutin digelar setiap tahun. Di Surabaya juga memiliki parade serupa dan tak kalah menarik perhatian khalayak umum.
Pada tahun 2015 ini, Parade Budaya dan Bunga akan dikemas berbeda dengan tahun sebelumnya. Seperti diketahui biasanya parade ini digelar pada siang hari, namun tidak untuk tahun ini. Parade kali ini akan digelar mulai pagi hari dengan rute yang lebih panjang, serta peserta yang lebih banyak. Semua bertujuan agar masyarakat lebih lama dan leluasa dalam menikmati parade ini.
Peserta parade pun terdiri dari berbagai instansi, baik sekolah-sekolah, lembaga pemerintahan, perusahaan besar maupun kota-kota lain yang ada Indonesia. Ya, mereka akan tumpah ruah dalam meramaikan parade ini. Mobil-mobil hias, kesenian daerah, marching band, dan masih banyak lagi konten yang dapat dilihat disini. Parade Budaya dan Bunga ini jatuh pada hari Minggu, 3 Mei 2015 mendatang. Jadi jangan sampai terlewat untuk menyaksikkan pawai ini, ya.
Sesuai rencana, parade akan dimulai dari Tugu Pahlawan pukul 09.00 dan bergerak menuju Taman Surya. Setelah mencapai Taman Surabaya, peserta parade bisa melanjutkan berpawai di dua rute, yakni menuju ke Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan mengarah ke Jalan Ahmad Yani. (Tempo)
Tak hanya Parade Budaya dan Bunga saja, masih banyak ragam kegiatan lain yang dapat dinikmati warga Surabaya dan sekitarnya. Jadwal Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-722 tersebut, diantaranya:
Surabaya Health Season: 12 April - 31 Mei 2015
Tempat: Seluruh Rumah Sakit dan Klinik se-Surabaya
Surabaya Fashion Parade: 30 April - 3 Mei 2015
Tempat: Tunjungan Plaza, Surabaya
Pasar Malam Tjap Toendjoengan 30 April - 31 Mei 2015
Tempat: East Coast Center, Pakuwon City,Surabaya
Surabaya Shopping Festival: 1 Mei - 31 Mei 2015
Tempat: Pusat Perbelanjaan dan Perdagangan Surabaya
Late Night Sale: 1 - 2 Mei 2015
Tempat: Tunjungan Plaza, Surabaya
Parade Budaya dan Pawai Bunga: 3 Mei 2015
Tempat: Tugu Pahlawan (Start) - Balai Kota Surabaya (Finish)
Majapahit Travel Fair: 7 - 10 Mei 2015
Tempat: Grand City Convex, Surabaya
Festival Rujak Uleg: 10 Mei 2015
Tempat: Jalan Kembang Jepun
Festival Foto Surabaya: 11 - 17 Mei 2015
Tempat: Atrium Ciputra World, Surabaya
Festival Kuliner Tunjungan: 24 Mei 2015
Tempat: Sepanjang Jalan Tunjungan
Surabaya Great Expo: 27 - 31 Mei 2015
Tempat: Grand City Convex, Surabaya
Surabaya Urban Culture Festival: 7 Juni 2015
Tempat: Sepanjang Jalan Tunjungan
Serta pada puncak peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) akan digelar konser musik pada 31 Mei 2015. So, tunggu apalagi ayo meriahkan HJKS pada tahun ini. Ajak sanak famili, saudara, teman, pasangan, dan kolegamu, semuanya, untuk beramai-ramai datang ke Surabaya dan nikmati rangkaian festival HJKS-nya. Informasi lebih lanjut dapat menghubungi Surabaya Tourism Information Center, Jl. Gubernur Suryo 15 Surabaya - Telp. 031 534 0444.
Suasana ramai terlihat saat pembukaan acara berlangsung. (Dokumen Pribadi)
SMK Negeri 12 Surabaya kembali menggelar acara tahunan mereka, yakni Pameran dan Pagelaran Tugas Akhir. Mengambil tempat di Balai Pemuda Surabaya, acara ini berlangsung mulai tanggal 24 hingga 26 April 2015. Pada tahun ini mereka mengusung tema 'Born to Shine'. Acara ini menjadi ajang bagi pelajar tingkat akhir di SMK Negeri 12 Surabaya untuk show off hasil karya tugas akhir mereka ke masyarakat luas. Venue acara dibagi menjadi dua, pertama untuk pagelaran seni dan satunya lagi untuk area pameran. Dengan total 15 jurusan yang ada di sekolah ini, semua karya dari setiap jurusan diboyong ke acara ini.
Pagelaran Seni yang menyita perhatian pengunjung. (Dokumen Pribadi)
Aku yang ditunjuk sekolah menjadi perwakilan untuk menghadiri acara ini dibuat iri dengan karya-karya yang ditampilkan. Maklum saja, di sekolahku sendiri sampai saat ini masih belum ada acara serupa. Awal memasuki acara ini kalian akan disuguhkan Pagelaran Seni dengan konten-konten yang berbeda. Ada yang menampilkan suguhan musik; tari; teater; karawitan hingga pedalangan. Ya, kelima konten ini mewakili lima jurusan yang ada di SMKN 12 Surabaya. Yakni: jurusan Seni Tari, Seni Karawitan, Seni Pedalangan, Seni Musik, dan Seni Teater.
Lukisan buah tangan siswa-siswi jurusan Seni Rupa. (Dokumen Pribadi)
Selanjutnya, pengunjung akan dibawa ke area pameran. Karya-karya lukis dari pelajar jurusan Seni Rupa akan menyambut kita. Lukisan yang ditampilkan pun tak kalah bagus dengan para pelukis maestro, lho. Di area ini menjadi spot menarik untuk befoto-foto. Para pengujung antusias ber-selfie ria dengan latar karya lukis. Bagus-bagus deh lukisannya.
'Cinema 12' oleh jurusan Multimedia. (Dokumen Pribadi)
Suasana home theatre sengaja dibawa jurusan Multimedia dalam pameran kali ini. Dengan nama 'Cinema 12' pengunjung dapat menyaksikkan karya-karya dari jurusan ini, seperti film dokumenter dan short movie lainnya. Kalian juga dapat berfoto di area photo corner dan hasilnya langsung dicetak, menit itu juga. Karya lain seperti web design pun turut dipamerkan.
Ini area jurusan Animasi. (Dokumen Pribadi)
Di area jurusan Animasi, para pengunjung disambut oleh dua orang berkostum anime. Area ini menampilkan karya-karya animasi dalam screen lebar. Animasi bertemakan binatang hingga kehidupan sehari-hari lengkap ada disini. Aku pernah belajar teknik dasar membuat animasi dan itu sangat-sangat susah. Itu pun hanya sekedar membuat objek atau karakternya saja. Sedangkan bagaimana ya kesulitan dalam membuat animasi hingga objek yang ada di dalamnya dapat bergerak dan bercerita. Salut untuk mereka.
Jurusan Dispro Logam dengan desain perhiasannya. (Dokumen Pribadi)
Desain-desain perhiasan, seperti anting-anting, kalung dan gelang dihadirkan di area jurusan Desain dan Produk Kriya Logam. Tak hanya perhiasan saja, ada kap lampu yang dibuat dari logam. Desain-desain yang diperlihatkan kepada para pengunjung pun sangatlah menarik. Ada satu desain yang menurutku menarik, yakni desain tengkorak ala The Punisher.
Pengunjung antusias melihat produk hasil Dispro Kriya Kulit. (Dokumen Pribadi)
Dari jurusan Desain dan Produk Kriya Kulit menampilkan hasil produk berbahan kulit sesuai nama jurusannya. Tas, sepatu, jaket, hingga ikat pinggang semua ada disini. Semua produk tersebut merupakan asli buatan pelajar SMK, lho. Produk-produk tersebut menarik pengunjung untuk membeli atau sekedar melihat-melihat saja.
Pengunjung dapat mencoba mengukir kayu. (Dokumen Pribadi)
Deretan kursi berbahan kayu dan beberapa meubel lainnya ditampilkan jurusan Desain dan Produk Kriya Kau. Yang menarik dari area jurusan ini ialahdua orang siswa yang mempraktekkan pembutan ukiran kayu secara langsung. Pengunjung pun dapat mencoba bagaimana cara mengukir atau memahat kayu disana. Di jurusanku Gambar Bangunan ada materi pembelajaran kayu juga, meskipun masih ilmu dasar tapi aku yang awam dengan dunia perkayuan selalu jelek hasil pekerjaan kayunya. Memang tidaklah mudah membentuk sebatang kayu utuh untuk dijadikan karya yang bernilai jual tinggi.
Jurusan Teknik Pemesinan memamerkan beberapa mesin-mesin yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Karena, aku yang tidak paham dengan Ilmu Pemesinan jadi tidak begitu paham dengan apa yang mereka pamerkan. Padahal di sekolahku juga ada jurusan serupa. Dasar! Setahuku di jurusan ini setiap siswanya diajarkan bagaimana cara menggambarkan teknik mesin, las listrik, las karbit, bubut, frais, skrap, CNC, dan masih banyak lagi.
Ada Pak Ikhsan di area jurusan Dispor Kriya Tekstil. (Dokumen Pribadi)
Masih ada jurusan Desain dan Produk Kriya Tekstil yang menghadirkan karya berupa batik, tenun tapestry, sulam bordir, makrame, renda, rajut, dan cetak saring/sablon. Tak hanya dalam berbentuk lembaran kain saja, sebagian juga sudah diolah menjadi produk baru. Mulai dari pakaian, mukena, gorden, dan masih banyak lagi. Produk-produk tersebut juga dapat dibeli pengunjung, lho. Karena aku datang saat pembukaan acara, saat di area jurusan ini aku berpapasan dengan Bapak Ikhsan selaku Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya.
Area jurusan Dispro Interior dan Landscaping. (Dokumen Pribadi)
Ada satu jurusan yang 11:12-lah sama jurusanku, namanya Desain Produk Interior dan Landscaping. Disini pengunjung dapat melihat hasil desain interior, ada desain lampu tempel, rancangan kursi anak-anak higga rancangan sebuah bangunan umum dalam maket. Pengunjung juga dapat leluasa bertanya-tanya seputar desain yang ditampilkan.
De Kafe ala jurusan Desain Komunikasi Visual. (Dokumen Pribadi)
Contoh item untuk branding produk, nih. (Dokumen Pribadi)
Di akhir pameran tepatnya di area outdoor, ada jurusan Desain Komunikasi Visual yang menghadirkan konsep cafe berjudul De Kafe. Sesuai namanya disini pengunjung dapat menikmati sajian makanan dan minuman yang dijual oleh siswa-siswi jurusan tersebut. Sebenarnya karya utama dari jurusan ini ialah desain branding sebuah produk. Terlihat dari desain cafe hingga perabotannya, semua karya anak DKV SMK Negeri 12 Surabaya.
Dapat disimpulkan acara ini sangatlah bermanfaat bagi para pelajar SMK, khususnya SMK Negeri 12 Surabaya untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa mereka mampu menghasilkan karya yang bernilai jual tinggi. Semoga kedepannya diharapkan sekolah-sekolah lain dapat menyelenggarakan serupa. Ya, sehingga tugas akhirnya tidak mangkrak di sekolah saja tetapi dapat dinikmati masyarakat umum.
Ramai dipadati pengunjung yang berburu fashion item yang diinginkan. (Dokumen Pribadi)
Berbeda dengan penyelenggaraan di tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2015 ini Indie Clothing Expo (ICE) digelar lebih awal. Yakni, pada tanggal 17-19 April 2015. Bertempat di Grand City Surabaya, ICE menyuguhkan banyak konten yang dapat dinikmati oleh warga Surabaya dan sekitarnya. Tak hanya menyuguhkan pameran fesyen semata, acara ini juga diramaikan dengan festival komunitas, konser musik, dan masih banyak lagi.
Mars Radiance, salah satu clothing brand yang hadi di ICE. (Dokumen Pribadi)
Terbagi dalam dua venue, yakni Exhibition Hall dan Outdoor Area. Di Exhibition Hall kita dapat berburu fashion item yang kita inginkan, sedangkan di Outdoor Area menyuguhkan area konser musik lengkap dengan 'Wonderland Stage'-nya, foodcourt, dan festival komunitas. Tak kurang 50 band indie lokal akan meramaikan 'Wonderland Stage' tersebut selama tiga hari. Masih ada penampilan spesial dari Endank Soekamti, Blingsatan, Burgerkill, Sore, Bangkutaman, Taring, Fraud, serta Devadata.
'Wonderland Stage' dengan fans setia Endak Soekamti, berhubung idolanya belum tampil mereka duduk santai sambil menunggu. (Dokumen Pribadi)
Pada penyelenggaraan tahun ke-7 ini, ICE mengusung tema 'ICE IN THE WONDERLAND'. Pengunjung pun seolah dibawa dalam kemeriahan pesta musim panas. Khususnya bagi mereka, para fashion enthutiast pasti sangat terhibur dengana acara ini. Betapa tidak, lebih dari 130 brand clothing lokal dan industri-industri pendukungnya yang berasal dari 7 kota di Indonesia, diantaranya: Bandung, Jakarta, Jogjakarta, Solo, Surabaya, Malang dan Denpasar ikut mengambil andil dalam pameran fesyen ini. Kebanyakan dari brand tersebut berlomba-lomba menawarkan promo menarik untuk menggaet calon konsumen. Misalnya dari brand Erigo yang menawarkan promo beli 2 dapat 5 item jogger pants sekaligus.
Area festival komunitas di Indie Clothing Expo. (Dokumen Pribadi)
Banyak komunitas yang turut serta dalam festival komunitas ICE. Mulai dari komunitas kolektor piringan hitam, kolektor motor-motor jadul, doodle art, hingga komunitas fotografi pelukasi cahaya pun ada. Disana mereka juga berlomba untuk menjadi komunitas nomor satu dalam Community Championship.
Selama tiga hari berlangsungnya acara ini, pengunjung tak pernah sepi hilir mudik memadati area Exhibition Hall maupun Outdoor Area. Bagi pengunjung yang lapar pun tak perlu takut karena panitia menyediakan area food court dengan varian menu yang beragam. Grilled chicken wings menjadi salah satu menu yang selalu ramai dikunjungi.
Yummy, grilled chicken wings yang begitu menggunggah selera. (Dokumen Pribadi)
Kenang Kembali Kejayaan Era 90-an di #GagalMoveOn
Ada beberapa konten baru yang digelar pada tahun ini, sepeti ICE Agent dan Surabaya Highschool Creative Project. Dua konten tersebut ditujukan bagi pelajar SMA/SMK/sederajat. ICE Agent merupakan perwakilan tiap sekolah yang ditunjuk sebagai agen yang bertugas menjadi brand ambassador sekaligus official presale ticket agent di lingkungan sekolah masing-masing. Untuk Surabaya Highschool Creative Project sendiri terbagi dalam dua kompetisi, yakni: Kontes Video Instagram dan Business Plan Competition.
Terlihat dua cosplay pahlawan era 90-an, Wiro Sableng dan Gatotkaca di booth #GagalMoveOn. (Dokumen Pribadi)
Bersama empat teman-temanku, aku termasuk dalam dua tim terpilih Business Plan Competition yang berkesempatan untuk merealisasikan project-nya. Sebelumnya tim aku telah melewati serangkaian seleksi ketat. Awalnya, setiap tim mengumpulkan ide project yang akan direalisasikan ke pihak panitia. Selanjutnya, disaring 5 tim untuk mempresentasikan ide project-nya ke hadapan pihak juri. Akhirnya, tim aku lolos bersama tim dari SMA Negeri 2 Surabaya dengan One Stop Clean, usaha yang bergerak di bidang shoe laundry.
Pengunjung asyik bernostalgi dengan mainan jaman dahulu, (Kiri) Dakon dan (Kanan) Gimbot. (Dokumen Pribadi)
Project dari tim aku ialah membawa kembali ambience kejayaan era 90-an di tengah-tengah penyelenggaraan ICE, dengan nama project: #GagalMoveOn. Sengaja diberi nama #GagalMoveOn, supaya para pengunjung yang datang seolah gagal move on dari era-90-an. Meskipun secara pribadi mengaku belum maksimal dalam menampilkan fitur-fitur 90-an dalam booth berukuran 3x3 meter yang disediakan panitia.
Maklum saja, dalam mempersiapkan project ini hanya memakan waktu kurang dari satu Minggu saja. Itu pun belum terpotong persiapan menjelang Ujian Nasional dan pelaksanaan ujian itu sendiri selama 4 hari. Sepulang ujian di hari terakhir, aku langsung bergegas menuju venue untuk men-set up booth yang akan dipamerkan. Hingga larut malam masih berbalut seragam sekolah.
Ada juga penjual gulali model yang spesial didatangkan untuk para generasi 90an. (Dokumen Pribadi)
Setidaknya lima konten yang kami sediakan sudah cukup untuk bernostalgia kembali. Lima konten tersebut diantaranya: 'Back to 90's' exhibition; suguhan jajanan tempoe doeloe; pemutaran lagu-lagu lawas; cosplay pahlawan era 90-an; terakhir, bepe-bepean photo corner. Terbukti dari pengunjung yang datang ke booth kami merasa dibawa dalam mesin waktu, kembali ke era 90an. Penjual gulali model pun kami datangkan untuk mengembalikan kenangan manis bersama gulali yang menemani masa keci di era 90-an. Disini kalian bisa pesan gulali dengan rasa dan bentuk yang variatif. Hayoo, kapan terakhir kalian mengonsumsi gulali?
(Kiri) Jajanan tempoe doeloe dan (Kanan) ber-selfie ria dengan kartun 90-an. (Dokumen Pribadi)
Penentuan juara 1 dan 2 dilihat dari banyaknya balot dari tiket masuk pengujung ICE. Alhamdulillah, tim aku berhasil mendapatkan juara 1 dengan pengumpulan balot yang lebih banyak dari tim lawan. Lebih dari sebuah title juara, pada kompetisi kali ini banyak pelajaran yang dapat diambil. Selain mengajarkan bagaimana etika berbisnis dimulai dari awal, disini juga dilatih untuk membangun relasi bisnis. Ya, ini kesekian kalinya aku mengikuti kompetisi wirausaha dan beberapa diantaranya selalu membawa pulang gelar juara.
Foto bersama tim sukses #GagalMoveOn. (Dokumen Pribadi)
Sebelum berperang dengan Ujian Nasional berbasis komputer yang mulai bergulir pada hari Senin (13/4), pada hari Sabtu-nya aku refreshing sejenak ke Tunjungan Plaza. Kebetulan saat kunjunganku saat itu tengah berlangsung sebuah event yang lagi happening di Kota Surabaya. Apalagi kalau bukan Basha Market, pionir bazar tematik di Surabaya.
BashaMarketmenyediakan platform untukcalon pengusahamuda untukmenjangkau konsumenmereka melaluiacaramenarik yangtidak hanya menyuguhkan eksistensifashionyang luas, tuntutankulinerdan gaya hidupmasyarakat Indonesiayang modern, tetapi jugamenyatukankomunitasbakat kreatiflokal.
Kali ini aku mengajak adik kelasku, Dinda namanya. Kami berangkat dari rumah siang hari, rencana awal hari itu sebenarnya tidak bermaksud untuk bertandang ke Tunjungan Plaza. Namun, dengan alasan ingin mencari referensi untuk booth pameran suatu project yang sedang aku geluti dengan Dinda dan tiga rekan lainnya akhirnya aku putuskan untuk ke mall tersebut sejenak.
Sesampainya di Tunjungan Plaza aku melihat banner mengenai Basha Market. Langkah kaki kami pun langsung menuju lokasi Basha Market bertempat di area Convention Hall Tunjungan Plaza 3, lantai 6. Acara ini berlangsung mulai tanggal 10 hingga 12 April 2015. Ini merupakan kali kedua Basha Market digelar.
Photo corner bernuansa luar angkasa. (Dokumen Pribadi)
Awal memasuki area bazar kita akan disambut oleh beberapa petugas yang memperkenankan kita untuk mengisi form data diri. Lalu, kita akan diberi stiker bertuliskan 'human' atau manusia dan ditempelkan ke pakaian masing-masing.
Mengusung tema 'Hyperspace', dekorasi ruangan pun dikemas bak luar angkasa. Dengan dominan warna hitam putih akan dibawa ke ruang dimensi yang berbeda. Aksesn-aksen luar angkasa seperti rasi bintang pun kian menguatkan tema ini. Kita juga dapat berfoto menyerupai astronot di area photo corner yang telah sediakan.
Tak hanya anak muda saja, terlihat ibu-ibu dengan anaknya berkunjung juga. (Dokumen Pribadi)
Kurang lebih sekitar 120 tenant yang turut serta dalam acara ini, 60% diantaranya berasal dari Jakarta, 30% dari Surabaya, dan 10% lainnya berasal dari Bandung, Pekanbaru, Medan, Bali, dan Jogja. Keseluruhannya menyajikan berbagai produk, seperti fesyen, nail art, dekorasi, serta food and beverage. Produk-produk yang dijual pun terkesan unik dan kreatif dibandingkan produk lainnya. Terdapat satu tenant yang khusus menjual alas untuk foto. Bagi kalian yang gemar berkutat di Instagram pasti tak asing dengan alas foto sebagai pendukung foodgraphy.
Terlihat semua tenant ramai dijejali para pengunjung. Baik muda maupun tua, mereka antusias untuk berburu barang-barang yang mereka butuhkan. Ya, produk-produk yang dijual di Basha Market ini kan sangatlah beragam. Beberapa penawaran khusus pun dilakukan untuk lebih menggaet banyak konsumen. Ada yang promo diskon, buy one get one, dan promo menarik lainnya.
Basha Market ramai dikunjungi pengunjung berbagai usia. (Dokumen Pribadi)
Semua tenant disana sangat total dalam mengkreasikan booth mereka. Mayoritas menggunakan material kayu sebagai bahan dekorasinya. Tak henti-hentinya aku abadikan satu persatu booth tersebut. Maklum, tujuan kami ke Basha Market ialah tak lain untuk mencari referensi dekorasi booth. Ada satu booth yang menarik perhatianku, yakni dari Onni. Kesan antik sengaja ditonjolkan oleh brand yang menjual tanaman, bunga dan peralatan rumah tangga. Banyak bunga segar berwarna-warni yang kian menyegarkan mata.
Ada juga yang menjual Growboxatau sebuah kotak sederhana berisikan bibit jamur tiram yang bisa
dibudidayakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Kita dapat
merasakan pengalaman baru untuk memiliki pertanian jamur kecil sendiri.
Booth dari Onni yang terkesan cantik. (Dokumen Pribadi)
Booth dari Growbox. (Dokumen Pribadi)
Ini dia 'kotak budidaya jamur' yang aku maksud, karena sudah kedua jamurnya mulai layu. (Dokumen Pribadi)
Di tengah-tengah area bazar ada area unik bernama Artspace dengan nuansa serba putih. Area ini menghadirkan beberapa hasil karya ilustrator berbakat Indonesia yang tergabung dalam naungan Fabula Agency, agensi ilustrator Indonesia. Karya-karya yang ditampilkan pun anti-mainstream, lho. Warnanya eye catching banget.
Art Space di area Basha Market. (Dokumen Pribadi)
Menjelang akhir area bazar kita akan menemukan area makan dengan beberapa tenant food and beverage yang siap menggugah selera kita. Menu-menu yang dihadirkan kebanyakan dessert. Dari awal hingga menjelang ujung bazar semuanya dipadati pengunjung yang antusias mencari kebutuhan masing-masing. Atau hanya window shopping seperti aku. Mau puding, donat, cake, atau menu lainnya yang dapat dipilih.
Area food and beverage, lihat betapa ramainya area ini. (Dokumen Pribadi)
Tempat duduk pengunjung pun tak ada yang kosong. (Dokumen Pribadi)
Macaroon dari Kampoeng Roti, yummy!
Sebelum keluar dari area bazar, masih ada beberapa tenant dari pendukung keberlangsungan acara ini. Dan sebagai penutup, kita dapat berfoto secara gratis dan dicetak sekarang itu juga dari Net. Tau kan? Televisi masa kini itu, lho.
Dapat disimpukan acara ini sangatlah positif keberadaannya. Karena, menjadi wadah bagi para pelaku usaha di bidang kreatif khususnya untuk show off ke pasaran luas. Sekaligus menjadi ajang peningkatan laju ekonomi, bagaimana tidak? Pada Basha Market pertama yang bertemakan Broadway pada akhir tahun lalu, total transaksinya mencapai angka Rp 700 juta.
Foto gratis dari Net. (Dokumen Pribadi)
Selain dapat mengunjungi dan membeli berbagai produk dari berbagai tenant. Para pengunjung juga bisa berpartisipasi dalam workshop yang diadakan pihak Basha Market berkolaborasi dengan Lingkaran.co. Hal ini dilakukan dengan tujuan mengasah kreatifitas mereka. Ke depannya, Basha Market ini akan diselenggarakan selama dua kali dalam setahun. Tentunya dengan tema yang kreatif dan lebih beragam. Semoga semakin banyak acara positif seperti. Sampai bertemu di Basha Market selanjutnya!
Aku yang mana hayo? Coba tebak kalau bisa.(Dokumen Pribadi)
Seru dan mengasyikkan. Begitulah dua kata yang dapat menggambarkan bagaimana suasana rangkaian acara Blogger Meet Up & City Tour with Green Metro Car,
sebuah acara yang mengundang secara eksklusif Blogger pilihan di
Surabaya untuk menjajal aplikasi baru bernama Green Metro Car. Acara ini
diselenggarakan pada hari Sabtu (21/3) silam, bertempat di G-Lounge Bar
& Cafe, G Suites Hotel Surabaya sebagai poin temu pertama para
Blogger dan berakhir di Heerlijk Library Cafe.
Berawal
dari sebuah posting yang termuat di grup Facebook Warung Blogger
mengenai undangan acara Blogger Meet Up & City Tour with Green Metro
Car, beberapa hari sebelum acara berlangsung. Aku pun nekat
mendaftarkan diri untuk menjadi salah satu peserta acara tersebut.
Semoga saja aku dapat mengambil bagian di acara tersebut. Dan akhirnya
email yang aku kriim sebagai syarat pendaftaran berbuah manis, aku
termasuk ke dalam Blogger pilihan yang mendapatkan exclusive invitation
dari pihak Green Metro Car. Betapa senangnya hatiku saat mengetahui
kabar ini.
Eksklusif, Ternyata Hanya 10 Blogger Saja
Sesuai
jadwal, acara akan berlangsung saat jam makan siang tiba. Aku berangkat
dari rumah setengah jam sebelum acara dimulai dan tiba tepat waktu di
lokasi meeting point pertama, yakni G-Suites Hotel yang terletak di Jalan Gubeng No. 43, Surabaya.
Bayangan
awal aku ada banyak Blogger yang akan mengikuti acara ini. Tetapi,
sesampainya di tempat acara hanya terlihat sepuluh Blogger saja,
benar-benar eksklusif. Menurut panitia sendiri, sebenarnya ada 12
Blogger terpilih yang akan mengikuti acara ini sayangnya yang 2
berhalangan hadir.
Aku pun menjadi Blogger termuda yang
hadir dalam acara ini, mayoritas Blogger lainnya ialah Ibu-Ibu dan
Mahasiswa. Hanya aku yang masih menyandang status seorang pelajar
disana. Ada juga Blogger yang datang jauh-jauh dari Pulau Garam, Madura
hanya untuk turut serta dalam acara ini.
Para Blogger
berkumpul sekitar jam 12 siang, dimana setelah melakukan registrasi
mereka dipersilahkan untuk memilih menu makanan dan hidangan sesuka
mereka di G-Lounge Bar & Cafe. Menu Super Steak menjadi menu yang
paling banyak dipesan. Steak yang disajikan dalam bentuk daging cincang
yang di-grill hingga kecoklatan ditemani dengan mashed potato dan rebusan sayuran. Yummy.
Super Steak ala G-Lounge Bar & Cafe. (Dokumen Pribadi)
Sambil
menikmati makan siang, acara dibuka oleh Mbak Deshinta D. Rahma selaku
panitia acara yang menjelaskan rundown kegiatan yang akan dilakukan.
Diantaranya: makan siang sekaligus ramah tamah - perkenalan aplikasi
Green Metro Car - city tour - penutup acara sekaligus makan malam.
Perkenalan Aplikasi Green Metro Car
Setelah
menikmati hidangan masing-masing. Acara perkenalan aplikasi Green Metro
Car pun dimulai. Ada dua sosok pria yang telah duduk di depan para
Blogger dan siap memberikan informasi seputar aplikasi tersebut. Mereka
adalah Bapak Agus F. Abdillah selaku CEO Green Metro Car dan Bapak
Mohammad Ahyal selaku rental car owner yang berkerjasama dengan Green
Metro Car. Bapak Agus F. Abdillah menjelaskan bahwasannya Green Metro
Car merupakan start-up lokal yang memiliki layanan aplikasi berbasis
Android untuk mengakomodir kebutuhan rental kendaraan.
Bapak Agus F. Abdillah (Kiri) yang didampingi Bapak Mohamad Ahyat (Kanan). (Dokumen Pribadi)
Awal
mula ide pembuatan aplikasi ini tercetus ketika Pak Agus melihat
problematika yang sering muncul saat akan menyewa kendaraan. Seperti,
para calon penyewa kendaraan harus survey tempat rental dari satu ke
tempat lainnya. Terkadang mereka juga tidak mengetahui bagaimana kondisi
mobil yang akan disewa, siapa pengemudi yang akan mengantarkan kita,
dan dimana letak mobil sewaan tersebut berada. Hingga suatu saat,
bersama Bapak Widhy Hayuhardhika selaku CTO bermaksud untuk mendirikan
Green Metro Car.
Aplikasi Green Metro Car memberikan
keleluasaan dan keuntungan bagi mereka yang ingin menyewa mobil. Mulai
dari banyak pilihan tipe kendaraan, mu;ai dari kelas premium hingga
eksklusif; bebas mengatur waktu sewa, maupun berbagi kendaraan dengan
kawan atau relasimu; harga kompetitif dan bervariatif sesuai kebutuhan;
serta, easy tracking dan aman kapanpun dimanapun.
Keunggulan yang dimiliki Green Metro Car.
Green
Metro Car sendiri dibagi dalam dua jenis, yakni Passenger bagi
penumpang dan Driver bagi pengemudi. Untuk yang Passenger digunakan
untuk melakukan booking mobil dan tracking kendaraan sewaan, sedangkan
yang Driver digunakan untuk melakukan penerimaan pesanan dan juga
tracking.
Kendati masih dalam tahap beta testing, saat
ini sudah ada sepuluh mobil sewa dengan jalur Bandara Juanda Surabaya -
Malang yang dapat dicoba secara terbatas. Istimewanya lagi, melalui
aplikasi ini dapat menjadi media marketplace bagi para pebisnis rental
kendaraan. Hal ini dipertegas dengan pernyataan Bapak Agus F. Abdillah.
"Kita
mengajak mereka (pemilik bisnis rental mobil) dan menjadikan Green
Metro Car sebagai marketplace mereka, para rental car owner, yang
diharapkan akan menambahkan pendapatan mereka dan promosi gratis buat
mereka", ujarnya.
Pemaparan selanjutnya dilakukan oleh
Bapak Mohammad Ahyat. Ia menceritakan bagaimana suka duka menjalani
bisnis rental kendaraan. Bisnis yang ia tekuni termasuk dalam salah satu
usaha di bidang travel yang ternama di Lamongan, lho. Ia juga
menjelaskan bagaimana kegunaan internet yang bermanfaat dalam memajukan
bisnisnya. Dan saat bertemu dengan Bapak Agus, terjalinlah sebuah
kerjasama. Pak Ahyat dapat mempromosikan bisnisnya melalui Green Metro
Car secara gratis dan dapat menaikkan brand image bisnisnya.
Tur Keliling Kota Singkat Penuh Semangat
Setelah
mendapatkan penjelasan seputar Green Metro Car, kini acara yang
ditunggu-tunggu pun tiba. City tour atau tur keliling kota. Betapa
tidak, dalam email undangan yang dikirim disebutkan para Blogger akan
mengikuti city tour yang dikemas secara menarik. Membuat penasaran, kan.
Sebelum
memulai city tour, para Blogger dibagi dalam beberapa kelompok kecil
yang ditentukan melalui undian. Aku pun mendapatkan rekan satu tim
bersama Mbak Nurul Rahmawati, pemilik blog Bukan Bocah Biasa. Tak
seperti tim lainnya yang beranggotakan dua orang Blogger, tim kami
mempunyai satu anggota ekstra yaitu Adek Sidqi, anak dari Mbak Nurul.
Kami bertiga tergabung dalam tim #NekadTraveler.
Karena
dikemas secara menarik, ternyata ada misi yang harus dicapai dalam city
tour ini. Yakni, setiap tim diharuskan untuk membuat rangkaian kata
G-R-E-E-N M-E-T-R-O C-A-R. Rangkaian tersebut disusun dari foto-foto
yang diambil selama city tour berlangsung, boleh membuat huruf dengan
badan maupun memotret tanda huruf yang ada di lokasi yang kita
tentutkan.
City tour dengan mobil sewaan dari Green Metro Car. (Dokumen Pribadi)
Oh ya, disini setiap tim diperkenankan untuk
memilih 13 lokasi wisata di Surabaya sebagai objek foto kita. Kami
menggunakan Surabaya City Tourism Map sebagai acuan lokasi wisata. Jadi,
city tour kali ini tidak hanya berkunjung semata tetapi juga ada misi
yang diemban. Waktu yang diberikan untuk city tour tidaklah lama, hanya 4
jam. Terakhir, semua Blogger harus berkumpul di meeting point akhir di
Heerlijk Library Cafe.
Dikarenakan city tour ini
menggunakan mobil sewaan yang dapat diakses dari aplikasi Green Metro
Car, maka setiap tim diharuskan memiliki aplikasi tersebut di ponsel
masing-masing. Setiap tim pun diharuskan untuk menjajal aplikasi
tersebut, mem-booking mobil sewaan yang akan digunakan selama tur. Cara
penggunaan aplikasi ini sangatlah mudah dan cepat dengan tampilan user
yang sederhana.
Setiap tim mendapatkan uang saku Rp 100 ribu sebagai
bekal perjalanan dan akan diambil The Best Team dengan tim terkompak dan
yang paling cepat sampai duluan di Heerlijk Library Cafe. Akan dipilih juga The Best Live Tweet bagi Blogger yang rajin meng-tweet kegiatan yang berlangsung selama acara.
#NekadTraveler, Let's Go!
Sekitar
jam 2 siang semua tim diberangkatkan dari G-Suites Hotel. Mereka
berpencar satu sama lain dan mengunjungi lokasi wisata yang ditentukan
masing-masing. Pada kesempatan ini, tim aku mendapatkan pengemudi
bernama Mas Adi, orangnya ramah dan enak diajak ngobrol.
Stasiun Gubeng Surabaya. (Dokumen Pribadi)
Tujuan
pertama yang kami sambangi ialah Stasiun Gubeng Surabaya. Disana
memotret huruf 'G' yang diambil dari tulisan Stasiun Gubeng Surabaya.
Lokasi sangatlah dekat dari tempat keberangkatan kami sehingga kami
memutuskan stasiun ini menjadi tempat pertama yang dituju.
Dari
Stasiun Gubeng, kami bergegas menuju House of Sampoerna. Kami mengambil
rute yang dapat menjangkau lokasi wisata lainnya, ceritanya sekali
dayung dua, tiga pulau terlampau. Sebelum mencapai House of Sampoerna,
kami melipir ke Tugu Pahlawan dan Pasar Turi.
Mereka berdua asli Jombang, lho. Sedang berlibur di Surabaya. (Dokumen Pribadi)
As you know,
Tugu Pahlawan merupakan landmark Kota Surabaya yang menjadi saksi
perjuangan Arek-Arek Suroboyo melawan penjajah. Disana kami bertemu
dengan sekumpulan anak muda yang berasal dari Jombang sedang asyik
berkunjung. Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta tolong kepada
mereka menjadi objek foto kami berikutnya. Akhirnya dua orang anak
menjadi model kami, mereka bergaya menyerupai huruf 'O'. Tanpa
berlama-lama kami langsung memotret mereka dan kembali ke mobil.
Terlihat wajah kebingungan mereka melihat tingkah laku yang begitu
misterius. Baru ketemu, minta foto, langsung ditinggal pergi. Dasar!
Ini anak siapa? Hayo ngaku! (Dokumen Pribadi)
Sama
seperti di Tugu Pahlawan, ketika di Pasar Turi kami meminta tolong
kepada orang lain untuk menjadi model. Kali ini, seorang anak kecil yang
sedang bermain dengan kakaknya kami arahkan untuk berpose bak huruf
'T'. Untungnya anak kecil tersebut mau menuruti apa yang kita arahkan
dibantu dengan properti ala kadarnya, sapu ijuk. Saat asyik memotret
sang ibu pun keluar mendatangi kami, sang ibu sangat baik hati
memperbolehkan anaknya untuk kami foto. Maafkan kami ya bu, lain kali
tidak akan terulang lagi kejadian ini.
'R' di Gedung PTPN XI Surabaya. (Dokumen Pribadi)
Perjalanan
menuju House of Sampoerna pun dilanjutkan. Setelah melintasi Sekolah
Ta'miriyah Surabaya akun pun teringat kalau di dekat situ ada lokasi
lain yang dapat didatangi. Mungkin di antara kalian pun baru mengetahui,
bahwasannya disana ada suatu gedung bergaya kolonial bernama Gedung
PTPN XI. Disana kami mengabadikan huruf 'R' yang dibuat dari tablet milik
Mbak Nurul.
A Cafe di kompleks House of Sampoerna. (Dokumen Pribadi)
Usai
mengunjungi 3 lokasi selama perjalanan, akhirnya kami sampai di House
of Sampoerna. Di tempat yang terkenal dengan museum rokok dan armada
Surabaya Heritage Track-nya ini kami mengabadikan huruf 'A' yang diambil
dari penulisan 'A Cafe'. Saat berkunjung di House of Sampoerna kami tak
sempat mengunjungi museum rokoknya mengingat waktu tur yang terbatas.
Mas Adi --pengemudi-- berpose berlatarkan Jembatan Petakan. (Dokumen Pribadi)
Dari
House of Sampoerna, Kawasan Wisata Religi Ampel menjadi lokasi
berikutnya. Di perjalanan kami pun melewati Jembatan Petekan yang
legendaris. Tetapi, karena tak yakin ada di daftar peta yang diberikan
panitia kami pun tak bermaksud mengunjungi jembatan tersebut. Eh, saat
mengecek ulang ternyata jembatan tersebut ada dalam daftar peta wisata
Surabaya, mobil pun putar balik menuju jembatan. Berlatarkan jembatan
yang termasyhur sebagai gerbang pintu masuk perdangangan di Surabaya
melalui sungai Kalimas ini, Mas Adi --pengemudi kami-- bergaya dengan
membawa kerta yang disobek hingga menyerupai huruf 'E'. Terkadang ide
kreatif muncul di saat genting. Itu yang menjadi alasan mengapa kami
menggunakan kertas yang disobek hingga dibentuk sedemikian rupa seperti
huruf 'E'. Kertasnya pun merupakan copy-an rundown acara.
Pasar Ampel di Kawasan Wisata Religi Ampel. (Dokumen Pribadi)
Sampailah
kami di Kawasan Wisata Religi Ampel. Sebuah kawasan yang terkenal
dengan penyebaran agama Islam di Tanah Jawa, disana terdapat makam salah
satu Walisanga, Sunan Ampel. Di tempat tersebut kami mengambil huruf
'E' dari tulisan Pasar Ampel, tempat penyedia alat-alat ibadah dan
oleh-oleh Timur Tengah. Sempat bingung, setelah dari Kawasan Wisata
Religi Ampel mau kemana wong tempat-tempat yang kami tuju semuanya
melenceng dari daftar yang telah kami buat sebelumnya.
Akhirnya
kami memutuskan untuk menuju Jembatan Merah yang sekaligus
berseberangan dengan Kawasan Kya-Kya. Ilmu soktau aku yang pada saat itu
juga bertugas sebagai peta hidup membuat mobil kami tumpangi harus
putar balik lagi karena jalan yang aku pilih hanya satu jalur. Dasar!
Mbak Nurul berpose dengan huruf 'E' di Jembatan Merah. (Dokumen Pribadi)
Di
Jembatan Merah, Mbak Nurul berperan menjadi peraga dengan membawa huruf
'E' dari kertas sobekan yang sebelumnya juga dipergunakan Mas Adi. For
your information, Jembatan Merah merupakan tempat historis yang ada di
Surabaya. Dimana konon pada jaman penjajahan tempat ini dijadikan
sebagai tempat pertempuran dan darah para pejuangnya berceceran di
sekitar jembatan, sehingga jembatan ini dinamakan Jembatan Merah.
Huruf 'M' diambil di kawasan Kya-Kya, Surabaya. (Dokumen Pribadi)
Tak perlu beranjak terlalu jauh, cukup berjalan kaki sebentar dari Jembatan Merah sudah tibalah kita di Kawasan Kya-Kya.
Aku masih ingat betul, ketika malam saat aku kecil jalanan di kawasan
ini ramai dengan penjual makanan khas Pecinan. Di Kya-Kya, aku memotret
jariku sendiri yang dibuat semirip mungkin dengan huruf 'M'.
City
tour dilanjutkan ke Gedung Gubernur Jawa Timur atau lebih dikenal
Gedung Grahadi. Sama seperti sebelum-sebelumnya, ketika perjalanan
menuju Gedung Grahadi kami berhenti sejenak di kawasan Jalan Tunjungan
untuk mengambil huruf 'R' dari tanda yang sekitar jalan tersebut.
Sayangnya, huruf 'R'-nya tidak terpakai. Hal ini disebabkan kami memilih
foto huruf 'R' yang diambil dari Arca Joko Dolog yang letaknya tepat di
belakang Taman Apsari.
Ini diambil dari palang bertuliskan Arca Joko Dolog. (Dokumen Pribadi)
Mas
Adi bersedia kembali menjadi model kami dengan berpose ala huruf 'C'
dengan background Gedung Grahadi. Sungguh baiknya pengemudi kami ini.
Bagi kalian yang berkunjung di Gedung Grahadi dapat menikmati Taman
Apsari yang ada diseberangnya, atau mengunjungi Arca Joko Dolog seperti
sebelumnya yang telah disampaikan. Kalian juga bisa berkunjung ke
Kompleks Balai Pemuda.
Mas Adi (lagi), kini bergaya seolah-olah huruf 'C' di Grahadi. (Dokumen Pribadi)
Saat
menuju Grahadi, Mbak Nurul meminta untuk istirahat sejenak di Masjid
Cheng-Hoo sambil menunaikan shalat. Usai menyambangi Grahadi, kami pun
berlabuh ke Masjid Cheng-Hoo. Ini kali pertama kaliku mengunjungi masjid
berarsitektur Tionghoa ini, meskipun aku sudah sering mendengar
ketenaran masjid ini. Lokasinya tak begitu jauh dari Grahadi atau
tepatnya berada di Jalan Gading. Disana kami berpapasan dengan tim
Warung Blogger yang beranggotakan Mbak Yuni dan Mbak Aya. Di masjid
tersebut pula, selain shalat kami juga mengambil foto untuk huruf 'N'.
Ide kreatif dari Mbak Nurul pun muncul, bagaimana kalau huruf 'N'-nya
dari lengkungan yang ada di masjid. Great idea! Aku pun langsung
memotret lengkungan tersebut.
Sebenarnya
foto-foto yang kami ambil telah dapat menyusun rangkaian kata G-R-E-E-N
M-E-T-R-O C-A-R. Namun, aku berpendapatan kalau huruf 'G' yang diambil
di awal tidak begitu jelas. Lalu, kami singgah di Balai Kota Surabaya.
Aku dan Mbak Nurul berposes bersama, huruf 'G'-nya disusun dari sticker
dan flyer yang dibagikan panitia. Tuh kan, kreatif gak sih? Mas Adi
sekarang menjadi photographer-nya.
Terakhir, foto bersama di Balai Kota Surabaya. (Dokumen Pribadi)
Selesai
sudah tur keliling kota singkat ini, kami pun langsung meluncur ke
meeting point akhir di Heerlijk Library Cafe. Kami tiba di cafe yang
berdampingan dengan Perpustakaan Daerah Jawa Timur ini tepat jam 5 sore.
Dan hebatnya lagi, kami yang sampai pertama kali disana. Misi untuk menyusun huruf G-R-E-E-N M-E-T-R-O C-A-R dari foto yang kami ambil dari beberapa lokasi wisata di Surabaya tuntas sudah. Hebatnya, ternyata setelah dihitung-hitung tempat yang kami kunjungi lebih dari 13 tempat. Perjalanan singkat yang melelahkan sekaligus mengasyikkan.
Mission succeed! (Dokumen Pribadi)
Sesampainya di Heerlijk Library Cafe
Terlalu
cepatnya kami sampai, hingga panitianya pun belum hadir. Saat
dikonfirmasi ke pelayan cafe, ternyata sesuai reservasi acara baru
dimulai jam 7 malam. Apa? Kita harus menunggu disana selama 2 jam
disana. Tak apalah, waktu luang tersebut aku manfaatkan untuk menikmati
fasilitas wifi yang kencang koneksinya. Alhasil foto-foto selama city
tour langsung aku posting melalui Twitter, siapa tahu menjadi The Best
Live Tweet. Maklum, tadi saat tur keliling kota hanya sedikit tweet yang
aku posting.
Bukti kita datang duluan. Disana sudah ada Mbak Nurul dan Sidqi, anaknya. (Dokumen Pribadi)
Panitia
akhirnya tiba. Kami dipersilahkan untuk memesan hidangan sesuka hati
kita. Uyee, makan-makan lagi. Aku memesan Gelato Horeg dan Sego Besties. Satu per satu tim pun tiba juga, mereka lantas
memesan makanan. Setelah seru-seruan city tour hingga lapar, sekarang
saatnya untuk makan malam.
Ada
tamu istimewa yang hadir di antara para Blogger, dia adalah Mas Aditya.
Ia merupakan pemilik dari Heerlijk Cafe, dimana sampai saat ini sudah
ada tiga cabang. Heerlijk Library di Perpuda Jatim, Heerlijk Gelato di
Perpus BI, dan satu lagi yang merupakan awal berdirinya Heerlijk Cafe
yang letak di RS Darmo. Mas Aditya berkesempatan untuk membagikan all
about tentang Heerlijk Cafe kepada para Blogger. Kata 'Heerlijk' sendiri
diambil dari bahasa Belanda yang berati enak.
Mas Aditya, owner Heerlijk Cafe menjelaskan cikal bakal berdirinya cafe ini. (Dokumen Pribadi)
Para
juara pun diumumkan. Ya, sedikit spot jantung saat pengumuman akan
dimulai. Awalnya, pemenang The Best Live Tweet diumumkan. Ternyata ada
dua pemenang yang diambil, yakni Mas Khairul Anam dan satunya lagi aku,
Muhammad Fathur Rosiy. Tak disangka-sangka aku pun menang The Best Live
Tweet. Berikutnya, pengumuman The Best Team. Tim #HotSurabaya
beranggotakan Mas Wahyu, Mbak Merry, serta pengemudi mereka Mas Triyono
berhasil menyabet predikat ini. Sayang sekali, tim aku bareng Mbak Nurul
belum beruntung kali ini.
A photo posted by Heerlijk Cafe (@heerlijkcafe) on
Keseruan
acara ini ditutup dengan penyampain pesan dan kesan oleh Pak Abdullah.
Ia berpesan semoga acara kedepannya dapat diselenggarakan kembali dengan
kemasan acara yang lebih menarik dan jumlah peserta yang lebih banyak.
Ia menambahkan juga, agar para Blogger yang terpilih kali ini untuk
lebih merekatkan hubungan satu sama lain agar terjalin suatu forum baru.
Terakhir, sesi foto-foto bersama.
Aku atau Kamu, Berkesempatan Terbang ke Singapura
Merupakan
suatu kenangan yang tak terlupakan bagi saya untuk mengikuti rangkaian
acara Blogger Meet Up & City Tour with Green Metro Car. Suatu
kehormatan pula menjadi Blogger terpilih mendapatkan exclusive
invitation ini. Untuk rekan-rekan semuanya, kalian juga dapat menikmati
keseruan city tour bersama Green Metro Car, lho. Sebab, hingga akhir
April ini Green Metro Car menyediakan promo #CityTour. Dimana dalam
promo ini kalian bakal dapat potongan waktu sewa selama 2 jam untuk
melakukan tur keliling kota.
Lebih
serunya lagi, setelah menikmati #CityTour tersebut kalian berkesempatan
memenangkan tiket gratis terbang ke Singapura. Iya, Singapura. Caranya
cukup mudah kalian cukup menuliskan review seputar #CityTour yang telah
kalian coba seperti pada tulisan aku kali ini. Informasi lebih lanjut
dapat dilihat di Twitter Green Metro Car (@greenmetrocar). Akan dipilih 5
orang pemenang, 2 dari Blogger invitation dan 3 dari umum. Semoga
setelah memenangkan The Best Live Tweet, aku juga dapat menang tiket
gratis ke Singapura. Maklum, kalau benar-benar menang ini kali pertamaku
melancong ke luar negeri.
Ikuti Blog Review Contest berhadiah tiket gratis ke Singapura.
Hal
pertama yang menarik dilakukan apalagi kalau bukan city tour. Aku ingin
foto di depan patung Merlion yang telah tersohor seantero dunia.
Melihat taman nan cantik, lingkungan yang bersih, dan pokoknya yang
Singapura banget. Aku juga ingin hunting foto di sekitar Haji Lane
Street biar kelihatan gaul kaya para Fashion Blogger atau Travel Blogger
yang pasti menyempatkan diri mampir di jalanan tersebut. Entah untuk
shopping atau sekedar foto. Sepulang dari Singapura, artikel-artikel
menarik pun segera aku posting untuk membuat iri rekan Blogger lainnya.
Siapa tahu kalian bisa menyusul? Ya, begitulah impianku dan Singapura.
Jangan terlalu tinggi, kan, budget pelajar masih bergantung pada orang
tua. Jadi, meskipun dapat tiket gratis tapi kalau dan-lain-lainnya tidak
dapat terpenuhi karena budget pas-pasan. Mau dikatakan apalagi?
So, buruan nikmati promonya dan ikuti blog contest-nya! Ingat, cuma hingga akhir April ini saja ya. Jangan sampai terlewat!
A photo posted by Heerlijk Cafe (@heerlijkcafe) on
PS: Info selengkapnya seputar Green Metro Car #CityTour Blog Revie Contest bisa dilihat melalu link berikut ini: Blog Contestatau klik banner di bawah ini.