Sunday, February 15, 2015

Lomba Blog PegiPegi: Eksplorasi Eksotisme Taka Bonerate

Logo resmi Wonderful Indonesia. (Sumber: Virmansyah.info)


Bicara seputar wisata alam di Indonesia memang tak kan ada habisnya, terutama wisata bahari. Mengingat negara ini memiliki gugusan pulau yang membentang luas dari Sabang hingga Merauke, saling menyatu bak mutiara yang telah sempurna di ciptakan Tuhan. Kini pun telah berkembang istilah ekowisata atau wisata berbasis lingkungan. Pasti kita telah mengenal dengan pesona keindahan alam dari Wakatobi, Raja Ampat, maupun Bunaken. Tapi, pernahkah kalian mengenal Taka Bonerate? Menyebutnya saja terkadang sulit apalagi pernah mengenalnya. Taka Bonerate menjadi salah satu impianku yang semoga dapat tercapai pada tahun ini, 2015.


Video seputar alam dan ekoturisme di Indonesia. (Sumber: Youtube/TheIndonesiaTravel)

Aku memilih Taka Bonerate sebagai ekowisata atau ekoturisme yang paling aku ingin kunjungi karena disana kita akan dibawa dalam salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservai alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan.

Taka Bonerate merupakan taman nasional dengan keindahan terumbu karang terluas se-Asia Tenggara. Betapa tidak, dengan luas total yang mencapai 530.765 hektar dimana 220.000 hektarnya merupakan hamparan atol dan laguna dengan sebaran terumbu karang mencapai 500km². Menakjubkan! Maka tak pelak taman nasional ini mendapat gelar kawasan atol terbesar ketiga di dunia setelah Kwajalein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Maldives.

Taman Nasional Taka Bonerate. (Sumber: Wikipedia)

Selain atol, taman nasional ini terdiri atas 21 pulau dengan 7 pulau di antaranya dihuni oleh penduduk dari suku Bajo, Bugis, Selayar, Buton dan Flores. Taka Bonerate dikatakan sebagai salah satu kawasan dengan keanekaragaman laut tertinggi di dunia sehingga menjadi spot favorit bagi para penggiat scuba diving, free diving, maupun snorkeling. Para penyelam dapat berenang dan lebih dekat dengan lumba-lumba, ikan pari, bahkan terkadang hiu atau paus. Gorgonian fans raksasa, karang hitam, ikan kalajengking, nudibranch, ikan tuna, dan masih banyak lagi yang lainnya dapat kita temui. Pesona bawah lautnya dapat menjadi tempat bertemu penyu sisik, penyu belimbing Pasifik, dan penyu hijau. Tak kurang ada sekitar 242 spesies karang, 526 spesies ikan karang berwarna-warni dan 112 spesias alga makro menghuni kawasan ini. Waduh... Para penyelam bisa betah berlama-lama di kawasan ini.

Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah dimanakah letak potensi alam yang menakjubkan ini berada?

Aksesbilitas menuju TN Taka Bonerate.

Letak Taka Bonerate berada di Provinsi Sulawesi Selatan, tepatnya di Kecamatan Takabonerate, Kabupaten Kepulauan Selayar. Untuk menjangkau taman nasional ini dibutuhkan waktu yang panjang, namun tenang saja penantian panjang kita selama perjalanan akan terbayar dengan keindahan alam yang ada di dalamnya. Pertama, kita harus mengambil penerbangan ke Makassar yang merupakan ibu kota Sulawesi Selatan. Sekedar rekomendasi, kalian bisa membeli tiket pesawat menuju Makassar melalui PegiPegi.com Perjalanan dilanjutkan menuju Benteng, kota utama di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat ditempuh dengan naik pesawat maupun bus umum. Dari Benteng kita menuju ke Pelabuhan Pattumbukan menggunakan jalur darat. Terakhir, dari pelabuhan tersebut menggunakan kapal kayu jolloro atau speed boat menuju Pulau Tinabo. Sampailah kita ke Taman Nasional Taka Bonerate.

 Berenang bersama ikan berwarna-warni. (Sumber: Djarum Super)




Sesampainya di Taka Bonerate kita akan disambut dengan beragam aktivitas yang dapat dilakukan disana. Seperti sebelumnya telah disampaikan bahwa tempat ini menjadi surga bagi para penyelam, baik pemula maupun profesional untuk mengeksplor keindahan alam bawah laut Taka Bonerate. Kurang lebih terdapat 50 spot fantatis untuk menyelam, diantaranya di Pulau Tinabo, Pulau Tinanja, Pulau Kahabia, Belang-Belang, dan Taka Lamungan.

Bagi aku yang tidak jago menyelam atau dapat dikatakan tidak pernah sama sekali menyelam pasti lebih memilih untuk menikmati keindahan Taka Bonerate dari tepi pantai. Kecuali, ada yang mau mengajariku hingga bisa menyelam. Hamparan pantai berpasir putih berpadu dengan air laut yang jernih membuat pantai di kawasan taman nasional ini sangat istimewa. Jauh dari kata kotor hingga hiruk pikuk yang menganggu, benar-benar terasa bebas dari polusi. Surga duniawi yang tak ada duanya.

 Berjemur di bawah sinar terik matahari. (Sumber: Takabonerate.net)



Di tepi pantai kita dapat berjemur di bawah terik sinar matahari dengan suguhan pemandangan yang sangat cantik. Atau berjalan menyusuri bibir pantai, sesekali kita dapat berenang dan snorkeling dengan pemandangan bawah laut yang indah. Karena, air yang jernih kita jadi lebih mudah untuk menikmati ikan-ikan berenang di tepi pantai. Di Tinabo, kita dapat menikmati berenang bersama bayi ikan hiu bersirip hitam atau dikenal dengan Black Trip Sharp. Jumlahnya tak sedikit, bahkan hingga mencapai puluhan dan menjadi penghuni pantai sepanjang waktu. Ikan-ikan hiu kecil tersebut berenang di lautan dangkalnya, kita juga dapat memberikan makan pada mereka. Keren kan, dapat melihat ikan hiu kecil dari bibir pantai saja.

 Bermain bersama babyshark di tepi pantai. (Sumber: Danny Wiliamms Wongso's blog)




Selain wisata bahari, wisata budaya juga menarik minat wisatawan mengunjungi kawasan ini. Penduduk setempat yang tinggal di sana sebagian besar didominasi suku Bugis yang dikenal karena kemampuan mereka membuat kapal pinisi yang melegenda sejak abad ke-16 silam. Kita dapat menyaksikan langsung lokasi pembuatan kapal-kapal hebat tersebut.

Suku Bajau juga mendominasi peradaban di pulau-pulau kecil di Taka Bonerate. Baik suku Bugis maupun Bajau masing-masing memiliki kekhasan budaya yang kental dilihat dari budaya kemaritiman serta nuansa Islami yang menarik untuk dikenal secara lebih dekat. Di Pulau Tarupa, Pulau Rajuni, dan Pulau Latondu kita dapat melakukan wisata budaya ini.

Pada bulan-bulan tertentu kita akan menjumpai acara adat seperti: Peringatan Tahun Baru Islam, Peringatan Maulid Nabi, Nisybu Sya'ban, Mandi Syafar, dan masih banyak lagi lainnya. Bila beruntung kita dapat melihat langsung prosesi pernikahan suku Bugis atau suku Bajau yang penuh kesakralan dan atraksi adat yang khas.

Menengok pembuatan kapal oleh penduduk setempat. (Sumber: Info-Indoku's blog)

Agar lebih meninggalkan bekas perjalananku ke Taka Bonerate. Sebelum berangkat menuju kawasan tersebut, aku akan mengumpulkan beberapa buku bekas yang akan disumbangkan ke penduduk setempat terutama untuk anak. Tak apalah berat-berat membawa buku tersebut dari Surabaya, asalkan disana buku tersebut dapat bermanfaat bagi penduduk setempat agar mereka lebih gemar membaca. Meskipun jumlah tak begitu banyak, setidaknya langkah ini akan menjadi salah satu upaya untuk mencerdaskan pendudukan sekitar Taka Bonerate. Mungkinkah bila impianku untuk mengunjungi Taka Bonerate terpenuhi, kalian akan menjadi salah satu donatur buku tersebut?

Berada di taman nasional ini seakan-akan kita dibawa ke pantai privat milik kita sendiri, sebab, jauh dari hiruk pikuk perkotaan. Keindahan matahari terbenam di kala senja dapat dinikmati di bibir pantai. Teringat slogan "Take nothing but pictures. Leave nothing but footprints. Kill nothing but time" menjadi alasan kuat untuk menjaga keindahan alam yang ada di Sulawesi ini. Kita tidak boleh meninggalkan sampah di sana, namun dapat meninggalkan jejak kaki. Kita tidak boleh mengambil sesuatu di sana, namun dapat mengambil foto. Duh... tak terbayangkan betapa banyak foto yang akan menggambarkan alam menakjubkan tersebut.

 Hamparan pasir putih berpadu dengan air laut nan jernih. (Sumber: Vacation-Rentals)







Di sana kita dapat mengunjungi penangkaran penyu di Dusun Bones, Desa Barugayya di Kecamatan Bontamanai. Bila beruntung kita dapat melepaskan tukik ke laut lepas. Menarik bukan? Pulau Selayar sebagai gerbang menuju Taka Bonerate juga menyimpan wisata sejarah yang patut dikunjungi. Misalnya menambah wawasan sejarah ke Museum Tunggal di Bontobangun yang menyimpan artefak bersejarah dan sisa kapal-kapal kuno. Tapi sayangnya, bisa dibilang Taka Bonerate masih kalah pamor dengan Bunaken atau Wakatobi. Atas dasar itu, pemerintah daerah setempat terus berupaya untuk menarik wisatawan lebih banyak lagi. Salah satunya dengan menggelar Taka Bornerate Islands Expedition atau Sail Taka Bonerate. Waktu kunjungan terbaik ialah pada April hingga Juni dan Oktober hingga Desember setiap tahunnya.

 Pelepasan tukik di Taka Bonerate. (Sumber: TNTakaBonerate's blog)




Mungkin bersama lomba blog PegiPegi.com impianku ini akan benar-benar terwujud, terlebih lagi akan mengunjungi Taka Bonerate bersama traveler kondang Indonesia, Alexander Thian (@aMrazing). For your information, PegiPegi.com merupakan biro perjalanan secara online yang akan mengakomodir kebutuhan hotel dan tiket pesawat anda untuk berpergian. Jadi, kalau mau ke taman nasional satu ini beli tiket pesawatnya di PegiPegi.com aja ya! Dengan slogan "Traveling now is easy", kini kita dapat menyusun rencana perjalanan kita secara mudah dan cepat. Bersama koh Alex, aku siap nih buat bertandang ke Taka Bonerate 'tuk mengeksplor eksotisme yang ada di dalamnya.

Untuk referensi kebutuhan lokasi wisata yang ingin dituju di Indonesia, kalian dapat mengunjungi website resmi pariwisata Indonesia melalui Wonderful Indonesia (http://indonesia.travel/). Semua destinasi wisata di Indonesia tersedia lengkap di sana, mulai dari informasi singkat seputar lokasi wisata, aktivitas yang dapat dilakukan di sana, hingga cara untuk menjangkau lokasi wisata tersebut. Aku saja lebih mengenal Taka Bonerate dari website tersebut dan langsung jatuh cinta pada hampara pasir putih dan air yang jernih, perpapudan yang sangat indah.

 Pemandangan spektakuler saat senja tiba. (Sumber: Danny Wiliamms Wongso's blog)






Impianku mengunjungi Taka Bonerate semoga terwujud!

Perjalananku ke sana akan menjadi #BukanSekedarTraveling, sebab di sana aku akan menikmati wisata bahari fantatis tanpa harus mengunjungi negeri orang. Perjalanan ini akan menjadi pelajaran penting dalam hidupku yang akan mengajari rasa bersyukur yang tiada tara atas karunia Tuhan dan rasa peduli terhadap lingkungan. Tidak akan aku mengotorimu Taka Bonerate. Di sana, juga aku akan ada pelajaran baru akan keberagaman hidup di Indonesia. Dan akan memberikan manfaat kepada penduduk setempat dengan buku yang akan aku bawa dari Surabaya untuk mereka. Karena perjalanan ini bila terwujud, (katanya) bisa berangkat bersama koh Alex. Jadi bisa menyelam sambil minum air. Selama perjalanan bisa tanya-tanya seputar geliat dunia traveler di Indonesia, siapa tahu bisa ketularan ilmunya. Bisa saja kedepannya aku menjadi the-next-Alexander Thian. Siapa tahu?

Terakhir, sepulang dari Taka Bonerate aku akan membagi kisahku melalui media sosial dan blog yang aku punya. Dan tentunya koh Alex wajib untuk menyebarluaskan kekayaan yang ada di Sulawesi ini. Mungkin koh Alex bisa membuat #kultwit seputar Taka Bonerate, berbagi foto melalui Instagram yang followers-nya sudah puluhan ribu dengan hasil bidikan yang maksimal bagusnya. Sehingga, masyarakat luas lebih mengenal kekayaan alam yang di Indonesia dan dapat meningkatkan perekonomian setempat. Ssstt.... Tapi ingat, jangan sampai mengotori destinasi wisata tersebut! Agar kisah bahagia ini dapat terus menurun ke generasi selanjutnya. Yuk, datang ke Taka Bonerate, surga tersembunyi di Sulawesi Selatan.

Taka Bonerate, Aku Padamu!


Video dokumenter Taman Nasional Taka Bonerate. (Sumber: Youtube/Taman Nasional Taka Bonerate)



Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog PegiPegi 2015.

***
Muhammad Fathur Rosiy
Surabaya, 15 Februari 2015

Referensi:
  1. "Ekowisata", Wikipedia. Diakses 15-02-2015. 
  2. "Pulau Selayar", Wikipedia. Diakses 15-02-2015.
  3. "Taman Nasional Taka Bonerate", Wikpedia. Diakses 15-02-2015.
  4. "Taman Nasional Taka Bonerate: Keindahan Terumbu Karang Terluas se-Asia Tenggara", Wonderful Indonesia "Indonesia's Official Tourism Website". Diakses 15-02-2015.
  5. "Taka Bonerate , Satu Lagi Surga di Sulawesi", PegiPegi.com. Diakses 15-02-2015.
  6. "Tentang Kami", PegiPegi.com. Diakses 15-02-2015.
  7. "Wisata Budaya", TN Taka Bonerate's website. Diakses 15-02-2015.

10 comments:

  1. keren banget tuh mau juga kesana, sukses buat lombanya ya :)

    ReplyDelete
  2. Baru mampir udah suka sama tulisannya :)

    www.fikrimaulanaa.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banget loh kak:D Kalo gitu mulai sering mampir dimari yak.....

      Delete
  3. Harus selalu bangga dengan tempat wisata dalam Negeri !!
    Ngomong-ngomong kakak orang sulawesi juga??

    ReplyDelete