Hi sahabat…
Apa kabarmu?
Kini terasa jarak diantara kita
Entahlah yang memulai siapa?
Aku? Kamu? Atau kita?
Mungkin jarak menjadi hambatan kita untuk bersama
Tapi, bukan berarti…
Semua yang terlukis indah akan luntur begitu saja
Semua yang terluka akan sembuh begitu cepat
Semua yang terkenang akan terlupakan begitu saja
Semua yang dilalui bersama akan berakhir hampa begitu cepat
Dan masih banyak lagi yang tak dapat ku gambarkan…
Tapi semua itu tersapu begitu saja
Aku percaya kita masih ada ikatan persahabatan yang lekat
Tak peduli dinding setebal apapun yang membatasi kita
Mungkin aku kini tak menjadi aku yang dulu…
Aku yang selalu berbagi canda tawa bersamamu
Aku yang selalu mengadu keluh kesah kepadamu
Aku yang selalu kau benarkan jika aku salah
Aku yang selalu kau semangati jika aku terpuruk dalam kekosongan
Maaf sahabat…
Mungkin jarak menghambat untuk saat ini
Tapi, aku tetap percaya…
Aku melakukan semua ini, sebab aku tak mau kau kecewa
Kecewa karena mungkin aku yang tak menjadi benar-benar seadanya
Maafkan kemunafikan ini…
Sesungguhnya aku ingin menyapamu, tapi hati ini tertegun melihatmu yang sekarang
Aku kini tak menjadi aku yang percaya diri
Sesungguhnya dari semua ini aku hanya berpesan satu hal padamu
Persahabatan ini telah terjalin seperti ulat
Buta akan kehidupan saat sama-sama menjadi telur
Tegar saat sama-sama menjadi ulat
Sabar saat sama-sama menjadi kepompong
Dan entah mengapa saat menjadi kupu-kupu…
Kita tak lagi bersama…
Kau terbang entah kemana…
Mungkin waktu yang hanya menjawab
Persahabatan ini akan kembali ke peraduan
Bersolek akan cerita masa depanmu
Karena, kau tetap sahabatku
Sahabat selamanya
Puisi sederhana ini aku ciptakan khusus untukmu
Agar kau terkenang akan kebersamaan yang pernah terjalin
Semoga kau tak lupa… Sahabat….
Kita akan kembali satu, kesatuan yang kokoh
Maaf, kini aku tak dapat menjadi sahabat terbaikmu
Tapi kau tetapi menjadi sahabat terbaikku
Mungkin kau, sahabatku yang disana
Membaca ini semua, salam rindu yang tak dapat terucap
Hanya rangkaian kata yang dapat kusampaikan
Terima kasih sahabatku… Sahabat selamanya
Dan terakhir… Tahukah kamu?
Aku selalu menunggu di depan rumahmu
Hanya ingin kau sapa dan ajak bersenda gurau
Aku kini hampa, sendiri, dan tanpa arah
Sudahlah aku tak mau berpanjang lebar
Kau tetap menjadi sahabat
Ya, sahabat selamanya…
keren, gue jadi inget teman teman semasa kecil gue, dulu ketika masih sd gue banyak bermain, bergurau dengan mereka, semenjak aku smp dan di sekolahkan di luar daerah gue jadi jarang ketemu mereka dan jarak kita menjadi renggang T_T. btw, salken ya, kayaknya baru ke sini nih, oh ya follow back ya :D
ReplyDeleteNasib kita sama ya kak hehe, ini puisi juga buat teman aku dari kecil:))
DeleteIya kak, salam kenal juga. Salam juga dari Galassia del Sogno. Siap!
Itu foto masa kecil kau kah? Seru kali dan jadul amat. Keren, Bro, puisinya..
ReplyDeleteIya bang, itu foto ulang tahun ketigaku. Aku dapetnya pun harus ngubek2 seisi lemari, terus nemunya klise negatif yaudah langsung aku scan daripada buram nanti. Makasih ya bang:)
Deletesahabat memang tak akan terlupa ya. :)
ReplyDeleteIya betul banget kak:) Serenggang apapun persahabatan itu pasti ada sisi lain untuk saling rindu.
Deletewah sama yah sahbat kita kemana ni ya??
ReplyDeleteGatau ya? Coba tanya Ayu Ting Ting mungkin tahu.
DeleteKemanaaa..... Kemanaa... Kemanaa.... Hahaha
rasanya berantem sama sahabat itu... :
ReplyDelete:(
Iya kak huhu, jadi ikutan sedih kan. Apalagi kalo tiba2 keinget masa2 main bareng, duh sakitnya disini *nunjuk2 dada
DeleteRasanya kalau sahabat blogger juga tidak akan pernah nyepam di tempat orang lain deh sob. Jangan diulangi lagi ya Sob.
ReplyDeleteSalam
Mohon maaf sebelumnya ya kak. Ok:))
DeleteIya tidak apa-apa, terus berkarya ya ..... :D
DeleteOke kakak hehe....Mangat!
DeleteSemoga kita pun bisa bersahabat. Sebagai sesama blogger. :)
ReplyDeleteSip.... salam satu nyali! *eh
Delete