Sunday, March 17, 2019

Resolusi Traveling 2019 Bersama RedDoorz: Ke Solo, Ku Akan Kembali!


Karena aku percaya, setiap aku bepergian ke mana saja akan ada yang selalu kubawa pulang sebagai buah tangan. Tak melulu makanan atau kerajinan khas suatu daerah. Lebih dari itu: sebuah pembelajaran. Inilah esensi bepergian versiku.

Seorang penulis kenamaan asal Nigeria, Chimanda Ngozi Adichie, pernah berpendapat bahwa: "I think you travel to search and you come back home to find yourself there." Aku setuju dengan pendapat tersebut, karena menurutku pribadi bepergian menjadi salah satu alasan untuk kita dalam berintropeksi diri. Sebab, banyak aspek yang dapat kita pelajari saat kita melakukan bepergian. Salah satunya kita mengenal budaya baru.

Ini juga didukung dengan Social Learning Theory (Albert Bandura, 1977). Dimana teori tersebut dijelaskan bahwa: tingkah laku manusia akan muncul karena adanya interaksi timbal balik yang berkelanjutan antara pengaruh kognitif, behavioral, dan lingkungan. Untuk mempelajari ini, kita harus benar-benar berada di tempat yang mau kita amati. Tidak mungkin bila kita ingin mengenal suatu tempat hanya dari internet. Akan ada kesan yang berbeda, lantas bepergianlah.

Dari penjelasan di atas, aku semakin yakin bahwa tujuan aku untuk bepergian bukan hanya untuk bersenang-senang semata tetapi ada pula buah tangan yang harus aku bawa pulang. Kemudian inilah yang menjadi salah satu resolusi traveling-ku di tahun 2019. Bepergian untuk belajar.


Lantas kemana aku akan pergi? Sempat bingung sebenarnya, sebab di Indonesia sendiri masih banyak tempat yang belum aku kunjungi. Tetapi ada hasrat tersendiri untuk kembali ke tempat yang sebenarnya sudah aku singgahi.

Jawabannya jatuh ke kota Solo.

Ya, kota Solo menjadi tempat yang ingin kudatangi. Sudah dua kali sebenarnya pernah singgah di kota ini. Terakhir di tahun 2015 saat hadir dalam acara "Netizen Gathering" yang diselenggarakan oleh Majelis Permusyaratan Rakyat Republik Indonesia. Saat itu, tak banyak tempat yang aku kunjungi namun telah memberikan kesan tersendiri bagiku dan kepingin rasanya aku kembali kesana.

Alasan lainnya, Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Indonesia telah mengeluarkan "Indonesia Most Livable City Index 2017". Dan kota Solo, berhasi menyabet kembali peringkat pertama sebagai kota ternyaman dan paling layak huni di Indonesia dengan presentase 66,9 persen. Masuk dalam golongan Top Tier City, rata-rata merupakan kota dengan karakter kelokalan yang kuat dan preservasi karakteristik tradisional yang kental.

Aku rasa, aku tak salah memilih kota Solo menjadi jujukanku kali ini. Saatnya merencanakan kepergian, hal pertama yang aku lakukan biasanya adalah melakukan riset kecil-kecilan mencari tahu apa saja yang menarik dari tempat aku datangi. Selanjutnya, aku akan mencari akomodasi yang menjangkau satu tempat ke tempat yang lain. Tentunya dengan perhitungan biaya yang aku keluarkan selama bepergian.

***

Ke Solo, Ku Akan Kembali

Setiap bepergian aku sangat menyukai mengunjungi tempat-tempat yang berkaitan tentang sejarah, seni dan budaya. Sangat menarik bagiku jika dapat mengenal wawasan baru. Di Solo ada beberapa destinasi yang sudah masuk daftar kunjunganku ketika berada di sana nantinya. Aku membaginya dalam empat kategori: wisata keraton, wisata batik, wisata museum dan wisata kuliner. Mari langsung kita mulai rencanaku menjelajahi kota Solo ini.


Dalam artikel "Panduan Wisata ke Solo yang Wajib Kamu Coba!" yang aku baca dari blog RedDoorz. Keraton Surakarta masuk ke dalam daftar tempat yang patut dituju saat berada di Solo. Keraton ini sendiri merupakan istana resmi Kasunanan Surakarta yang didirikan oleh Susuhunan Pakubuwana II pada tahun 1744. Tujuan didirikannya adalah sebagai pengganti Istana/Keraton Kartasura yang porak poranda akibat peristiwa Geger Pecinan atau Tragedi Angke yang terjadi pada tahun 1743. Suasana di dalam Keraton Surakarta yang terasa lebih asri, banyak pohon rindang yang menyejukkan. Dijumpai pula abdi dalem yang setia merawat kelestarian tempat ini.


Ada pula Pura Mangkunegaran yang menjadi pusat budaya dan seni di kota Solo. Istanan nan megah ini didirikan pada tahun 1757. Sama halnya dengan Keraton Surakarta, arsitekturnya bergaya perpaduan antara Jawa-Eropa. Aku ingin mencoba sensasi makan malam di tempat ini yang banyak diminati oleh turis, namanya Mangkunegaran Royal Dinner. Kedua tempat ini memiliki peninggalan kerajaan yang tetap terjaga hingga sekarang.


Batik telah diakui sebagai warisan dunia yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO sejak tahun 2009. Cara untuk mencintai budaya batik adalah dengan memakai pakaian batik. Di Solo, aku sempat mengunjungi Pasar Klewer yang menjual aneka batik tapi itu sudah lama sekali. Kalau tidak salah saat masih di Sekolah Dasar, hehe! Sudah cukup lama dan memang seharusnya aku kembali ke sana, berburu batik.

Berikutnya mengunjungi Kampung Batik di Laweyan dan Kauman. Aku pernah ke Laweyan, suasana kampungnya asri dan menenangkan bagiku. Banyak dijumpai tempat pembuatan batik di kedua tempat tersebut. Yang membedakan jika di Kampung Kauman khas dengan batik berwarna gelap dan bermotif klasik, sedangkan di Kampung Laweyan umumnya berwarna cerah.



Ingin rasanya aku belajar untuk membatik. Membayangkan duduk di dingklik sambil memegang sehelai kain. Dengan perlahan aku menggoreskan canting mengikuti pola yang sudah ada di kainnya. Hasilnya lalu aku bawa dan aku simpan sebagai kenang-kenangan. Mengasyikkan sepertinya. Apalagi sambil ditemani musik gamelan khas Jawa.


Sebenarnya saat mengunjungi keraton, di dalamnya sudah ada museum yang dapat kita lihat koleksinya. Tetapi di Solo masih ada museum yang bikin aku penasaran, apalagi aku menyukai ketika berkunjung ke museum. Pertama-tama aku ke Museum Radya Pustaka, museum ini menjadi museum tertua di Solo sekaligus di Indonesia. Wow! Selanjutnya untuk lebih mengenal batik, ada Museum Batik Danar Hadi yang menyuguhkan koleksi batik yang cukup lengkap.

Selain batik, ada keris yang masuk daftar warisan dunia oleh UNESCO. Di Solo, ada museum dengan koleksi ratusan keris namanya Museum Keris Nusantara. Ada pula Lokananta yang merupakan studio rekaman musik pertama di Indonesia, di sini kita dapat mencari kepingan sejarah musik di Indonesia.




Nah, ini dia yang paling baru. Tumurun Private Museum yang menyajikan koleksi karya seni yang membuat decak kagum siapa saja yang melihatnya. Aku yang mengukai museum seperti ini pasti akan berlama-lama mengamati setiap karya yang dipamerkan. Museum ini merupakan museum pribadi, jadi kalau mau berkunjung harus membuat janji dulu sebelumnya.


Ok, sepertinya sambil berkeliling cukup banyak tempat di Solo. Kita harus memikirkan urusan perut, agar tetap bertenaga selama bepergian. Saatnya kita berwisata kuliner.

Solo bak surga makanan dengan variasi yang beragam dan dapat dikatakan legendaris. Ada lima makanan yang ingin aku cicipi di Solo. Di antaranya: Timlo Sastro, Selat Solo Mbak Lies, Tengkleng Klewer Bu Edi, Sater Kere Yu Rebi dan Soto Gading. Sebagai penutup, aku menikmati Es Dawet Telasih Bu Dermi dan tentunya Serabi Notosuman. Aku paling suka sesi makan makanan khas suatu daerah, dimana setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Ah, bakal kenyang banget ini!


Itu tadi beberapa destinasi wisata yang akan kunjungi. Ternyata banyak banget ya. Terlewat, saat di Solo singgah ke pasar tradisionalnya menjadi pilihan yang sayang 'tuk dilewatkan. Karena, menurutku kita dapat melihat wajah suatu kota dari pasarnya. Wah, sepertinya banyak pembelajaran yang aku dapatkan sepulang dari Solo nih! Pengetahuan seputar seni dan budaya, lengkap dengan sejarah di belakangnya.

***

Berkenalan dengan RedDoorz

Setelah menentukan ke mana saja aku akan pergi selama di Solo. Kini saatnya untuk mencari tempat menginap. Sebagai seorang smart traveler, penting bagiku untuk mengatur keuangan selama bepergian. Segala sesuatunya harus diperhitungkan benar-benar, terutama urusan akomodasi. Kita harus pintar dalam mencari akomodasi, selain harga terjangkau tentunya juga jaminan yang layak selama kita tinggal. Urusan ini selalu aku percayakan kepada RedDoorz.

RedDoorz adalah sebuah jaringan penginapan budget online terbesar di Indonesia. Jangkauannya sudah mencapai 40 kota di Indonesia, mulai dari Medan, Jakarta, Banjarmasin sampai Makassar. Harga yang ditawarkan mulai dari Rp 99 ribu. Sangat terjangkau, bukan?


Keuntungan menggunakan RedDoorz yakni banyaknya metode pembayaran yang ditawarkan, selain transfer antar bank kita dapat membayar di minimarket seperti Alfamart atau Indomaret. Selain pembayaran langsung, ada fitur "bayar di hotel" dimana kita dapat memesan dahulu dan membayar sesampainya di hotel. Prosesnya tanpa ribet sama sekali, aku sering menggunakan fitur ini.

Kalian dapat mengakses RedDoorz melalui website resminya atau mengunduh aplikasi di gawai kalian. Sudah tersedia Google Play Store untuk pengguna Android dan App Store untuk pengguna iOS. Mengapa harus mengunduh di gawai? Supaya lebih mudah dan update dengan informasi terbaru dari RedDoorz.

Kalau diperhatikan ada tiga pilihan: RedDoorz, RedDoorz Plus dan RedDoorz Premium. Ini berdasarkan luasan kamar dan pilihan tipe kamar di dalamnya. Jadi contohnya ada satu properti RedDoorz Plus, selain menyediakan kamar biasa mereka juga ada kamar premium yang lebih luas. Tentunya harganya lebih mahal dari yang biasa, ya.

Aku beberapa kali pernah menginap di RedDoorz. Saat di Jakarta, RedDoorz Plus @ Setiabudi Eight menjadi pilihanku. Letaknya strategis dekat dengan pusat kota dan untuk menjangkau transportasi umum TransJakarta dengan berjalan kaki sudah sampai halte di bilangan jalan Sudirman.

Suasana kamar di RedDoorz Plus @ Setiabudi Eight, Jakarta. (Dok. Pribadi)

Fasiliats penunjang di dalam kamar RedDoorz Plus @ Setiabudi Eight, Jakarta. (Dok. Pribadi)

Sesuai dengan artikel berjudul "Cara Jitu Tetap Hemat Saat Liburan di Luar Kota" yang pernah aku baca juga di blog RedDoorz, ada satu tips yang dimana kita diajarkan untuk "Pilih Hotel dekat Tempat Wisata". Saat di  Makassar aku coba mempraktekkanya dengan menginap di RedDoorz Premium near Pantai Losari 2 yang sesuai namanya properti ini dekat dengan pantai.

Setiap transaksi di RedDoorz kita akan mendapatkan cashback berupa RedCash yang nantinya dapat digunakan sebagai potongan untuk pemesanan berikutnya. Di RedDoorz juga banyak promo yang menurutku tak pernah ada habisnya, contohnya potongan hingga 30% sampai pemesanan dua malam gratis satu malam.

Di Surabaya sendiri, aku pernah menginap di RedDoorz Plus @ Surabaya City Center. Benar-benar properti yang berada di tengah kota, menjangkau tempat makan hingga pusat oleh-oleh khas kota Pahlawan. Dengan merogoh kocek sekitar Rp 200 ribu, kita sudah dapat menikmati menginap hotel bintang tiga.

Oh ya, sebagai "Finnest Afforadble Accomodation" ada enam garansi layanan yang ditawarkan oleh RedDoorz. Di antaranya: wifi gratis, televisi satelit, air mineral, linen bersih, kamar mandi bersih, dan perlengkapan mandi.

Layanan lainnya tergantung pada masing-masing hotel, tempat kita menginap. Ada yang menyediakan kamar mandi dengan shower, ada pula dengan bath tub. Bahkan, ada yang memiliki fasilitas kolam renang. Yang menjadi ciri khas kamar RedDoorz ialah keberadaan aksen merah yang kita jumpai tempat tidur.


Kondisi kamar Premium di RedDoorz Plus @ Surabaya City Center. (Dok. Pribadi)

Kamar Premium di RedDoorz Plus @ Surabaya City Center dilengkapi dengan televisi 40" dengan sambungan tv kabel. (Dok. Pribadi)

***

Kembali lagi ke resolusi traveling-ku di tahun 2019 yang ingin bepergian sambil belajar memahami karakteristik masyarakat setempat. Dan kota Solo menjadi pilihanku.

Jadi, nanti waktu ke Solo aku mau menginap di RedDoorz lagi? Tentunya dong!

Nanti ke Solo, aku rencana menginap di RedDoorz Premium near Solo Grand Mall. Tak terlalu jauh untuk menjangkau tempat-tempat yang sudah aku masukkan dalam daftar kunjungan. Untuk tipe kamarnya sendiri, mungkin RedDoorz Suite, kamar yang lebih luas dan spesial dengan kenyamanan lebih. Lokasinya strategis tak jauh dari tempat wisata dan pusat perbelanjaan.

Kamar tipe Suite di RedDoorz Premium near Solo Grand Mall. (Dok: RedDoorz)

Sudah cukup resolusi traveling di tahun 2019 ini? Belum.

Jika terwujud, apakah ke Solo saja tahun ini? Masih ada beberapa tempat yang hendak aku kunjungi. Ingin rasanya dapat menginjakkan kaki ke luar negeri. Ke Manila mungkin, di Filipina. Aku sering menonton telenovela asal Negeri Lumbung Padi tersebut dan menyukai karakter masyarakat di sana. Ah, semoga bisa ke sana! Amin.

Perlu kalian ketahui, selain di Indonesia, RedDoorz sudah tersedia di Singapura, Filipina dan Vietnam. Aku sempat mengecek harga hotel di Manila, ternyata hampir sama dengan yang di Indonesia. Senangnya!

Semoga dari resolusi traveling-ku ini aku benar-benar belajar akan suatu wawasan baru yang dapat aku ambil sebagai pembelajaran untuk ke depannya. Menjadi refleksi diri sendiri bahwa kita kudu bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dan percaya bahwa kemajemukan yang kita temui bukanlah menjadi perbedaan atau penghalang, justru inilah yang menjadi pelengkap satu sama lain.

Ini resolusi traveling 2019-ku bersama RedDoorz. Bagaimana dengan kamu?



***

"Tulisan ini diikutsertakakan dalam RedDoorz Blog Competition: Resolusi Traveling 2019 Kamu!"

7 comments:

  1. Wwahhh akhirnya ngepost lagii... Aku tiap mudik ke solo kak. Emang tempatnya itu lovable banget, bahasa jawanya sih ayem. Makasih ya kak dah kasih info soal reddoorz bermanfaat banget. Bisa aku coba soalnya promonya juga banyakk!!! Thanks siyyy

    ReplyDelete
  2. Inspirasi banget kakak ini, tiap mau travel pasti baca postingan kakak dulu. Biar gk bingung waktu disana. Soal reddoorz nya bisa coba ini kapan kapan kalo travel banyak manfaat ternyata.. sukses kak!!! Hihihihixx

    ReplyDelete
  3. CAKEEEEPPPPPPPPP mamen....Reddoors harga terjangkau bangetssss...

    ReplyDelete
  4. suka sekali dengan topik bahasan di blog ini apa lagi kalau berhubungan dengan liburan numero uno dah, nice article good diction but still light and fun (*perhatian membaca artikel blog ini akan menyebabkan keinginan liburan yang menggebu gebu)

    ReplyDelete
  5. Solo itu tata kotanya rapiiiii bangettt. Suasananya menyenangkan buat jalan-jalan. Apalagi kalo pagi hari, banyak banget yang jualan. Udah enak-enak, murah-murah banget lagi. Dulu cita-cita saya pengen punya rumah di Solo. Tapi berhubung sekarang udah punya rumah di Depok dan cicilannya masih belasan taun baru lunas kuurungkan dulu cita-cita beli rumah di Solo.

    Wkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  6. Casino in Las Vegas: What is inside and outside gambling?
    When you think you'd get a free 양산 출장샵 $5 bet, you're not alone! 군산 출장마사지 Wynn Resorts 경기도 출장마사지 owns 수원 출장마사지 and operates a number of casinos in Las Vegas. The biggest casino and hotel 김천 출장안마

    ReplyDelete